Penjelasan WK Terkait Pintu 13 pada Keluarga Korban Stadion Kanjuruhan

495 dibaca

▪︎MALANG – POSMONEWS.com,-
Keluarga korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, tadi sore datang ke stadion atas dibongkarnya pintu 13 stadion beberapa hari lalu.

Tragedi Kanjuruhan 2 tahun yang memang tercatat di sejarah sepak bola dengan korban ratusan nyawa melayang 135 nyawa 1 Oktober 2022 atau tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.

Stadion Kanjuruhan di pugar untuk perbaikan juga laik Fungsi di kemudian hari. Sesuai kesepakatan pertemuan keluarga korban dan Forkopimda pada 28 Mei 2024 lalu pintu 13 tidak dibongkar, karena di pintu 13 ini yang menjadi lokasi banyaknya korban jiwa.

PT Waskita Karya (WK) dan Brantas Abipraya akan mengembalikan sebagai mana asli sebagai mana pertemuan tadi sore karena ada musium di sebelah kanan dan kiri pintu 13 yang dulunya dibuat ruko.

“Semua barang tragedi Kanjuruhan, kami jaga dan tetap utuh,” kata Pinpro Vino Teguh Pramoedya, Rabu sore (24/7/2024)

Sementara konstruksi asli bangunan stadion juga sudah berubah dari sebelumnya. Disamping itu itu menurut Vino sebagai tiang penyangganya sudah retak dan perlunya penambahan pondasi jenis micropule dan penebalan dimensi struktur yang dulu 60 menjadi 80 cm termasuk kolom-kolom tribun di area Stadion Kanjuruhan.

Hal ini membutuhkan beberapa alat berat seperti: Alat boring micropule, alat pompa cor dan alat berat lainnya karena tinggi alat berat mencapai 3 meter.

Disisi lain Stadion Kanjuruhan guna memenuhi persyaratan Sertifikasi laik fungsi, fungsi perkuatan struktur di area seluruh stadion Kanjuruhan termasuk area pintu 13 tersebut. Dan memang di karenakan adanya potensi keruntuhan di kemudian hari nantinya.

Jika tidak di tambahi ketebalannya yang di tandai dengan retak-retak di bagian struktural bangunan dalam tribun, dan di area pintu 13 stadion Kanjuruhan.

“Kemungkinan telah terjadi pelemahan struktural bangunan yang di tandai dengan retak-retak bangunan, bertahun-tahun di gunakan dengan over capasity,” jelas Vino.

Selaku pimpinan proyek, Vino juga meminta maaf kepada keluarga korban karena ini menyangkut tehnis dan termasuk hitungan kekuatan teknis, kekuatan bangunan dari kementrian juga standarnya. Tetapi tetap akan menjaga sebagai mana aslinya pintu 13 dan tidak mengurangi kesakralan pintu 13 tutup nya.

“Sekali lagi saya mohon maaf yang sedalam-dalamnya terhadap keluarga korban Kanjuruhan semuanya karena teknis yang ada,” tutup Vino Teguh Pramoedya ▪︎(AHM)