Pastikan Surabaya Aman, Polrestabes Gelar Simulasi Pam Nataru

130 dibaca

SURABAYA-POSMONEWS,-
Untuk memastikan terciptanya keamanan jelang Perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Polrestabes Surabaya Minggu (21/11) kemarin menggelar simulasi pengamanan di Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria Jl. Kepanjen Surabaya.

Simulasi tersebut ditinjau langsung oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol A. Yusep Gunawan, didampingi Wakapolrestabes AKBP Hartoyo.

Menurut Yusep simulasi ini sebagai antisipasi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan kecolongan oleh aksi teror pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru.

Sekaligus sebagai acuan Pengamanan pada saat Nataru diseluruh wilayah Polrestabes Surabaya.

Bekerja sama dengan pihak Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria beserta Satgas Penanggulangan Covid-19 dan dibantu dengan Ormas yang ada, menggelar simulasi pengamanan untuk persiapan Hari Natal dan juga Tahun Baru.

Diterangkan Yusep, tujuannya agar kita semua tidak kecolongan. Mengingat Surabaya pernah terjadi cerita pahit terkait gangguan teroris.

“Hal ini juga nantinya dapat digunakan sebagai acuan oleh para unsur pengamanan Nataru yang ada diwilayah Polrestabes Surabaya, dan sebagai tujuan akhirnya supaya Kota Surabaya ini aman dan kondusif,” terang Yusep.

Tidak hanya itu, Yusep juga menyampaikan bahwa pengamanan ini masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, hanya saja kali ini diberlakukan protokol kesehatan yang ketat karena dalam masa pandemi Covid-19.

Sebagaimana diketahui bersama bahwa saat ini Surabaya memang sudah Level 1. Namun kita tetap harus waspada dan kita percaya bahwa Pandemi Covid 19 ini masih ada.

“Untuk itu perayaan Natal dan Tahun Baru kali ini kita tetap laksanakan prokes ketat, sehingga jangan sampai nanti terjadi penularan dan ada klaster baru setelah perayaan Nataru ini,” tambah.

Peroses simulasi meliputi apel pengamanan, tactikal floor game (TFG), sterilisasi oleh brimob, secdoor serta apel konsolidasi yang dipimpin oleh Kasubag Kerma, yang berperan sebagai Perwira Pengendali Pengamanan (Padal PAM).

Sebelum memasuki gereja, para jemaat yang datang wajib untuk mengikuti protokol kesehatan yang diawasi oleh Satgas Covid-19 gereja, mulai dari wajib menggunakan masker, cuci tangan menggunakan sabun, scan barcode aplikasi peduli lindungi, cek suhu tubuh, hingga penyemprotan di bilik disinfektan.

Jemaat boleh masuk apabila scan barcode aplikasi peduli lindungi berwarna hijau. Apabila scan barcode aplikasi peduli lindungi berwarna Merah yang berarti belum vaksin, maka disediakan vaksin covid-19 ditempat.

Untuk tempat duduk diatur dan terdaftar atas nama jemaat yang mendapatkan undangan sesuai jadwal untuk memudahkan pengawasan dan tracing apabila terjadi sesuatu.

Jika ditemukan jemaat yang terbukti positif Covid-19, maka akan ditempatkan di ruang isolasi yang telah disediakan, serta langsung ditangani dan ditindak lanjuti oleh Satgas Covid-19 Kota Surabaya. **(hayan chandra)