KemenPUPR: Kesiapan Jalur Lebaran 2024 di Jawa Timur

85 dibaca

▪︎JATIM – POSMONEWS.com,-
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga mengungkapkan sejumlah kesiapan jalur Lebaran 2024/1445 H, mulai dari Jalan Nasional hingga Jalan Lintas Pantai Selatan (Pansela) di Jawa Timur (Jatim).

Kepala Pelaksana Jalan Nasional Jawa Timur-Bali, Nanang Permadi,  mengatakan, saat ini kondisi Jalan Nasional (non tol) di Jatim terdiri dari 2.261 kilometer dengan kondisi kemantapan 98,22 persen. Serta, jembatan sepanjang 33.521 meter dengan kondisi kemantapan 86,36 persen.

“Terkait pembangunan Jalan Lintas Pantai Selatan (Pansela) Jatim yang tertuang dalam Perpres 80 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Provinsi Jawa Timur menyebut, ada delapan kabupaten di pesisir selatan Jawa Timur yaitu Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi,” kata Nanang dalam keterangannya.

Seperti diberitakan jalur Pansela Jatim memiliki panjang total 628,39 kilometer dan sudah terbangun sepanjang 386,91 kilometer.

▪︎Pansela di Jatim Sudah Terbangun

1. Glonggong sampai batas Kota Pacitan – Hadiwamo -Trenggalek – Panggul – Craken, sepanjang 100,31 kilometer (Kabupaten Pacitan – Kabupaten Trenggalek).

2. Craken – Munjungan sepanjang 5,70 kilometer (Kabupaten Trenggalek).

3. Munjungan – Prigi sepanjang 8,11 kilometer (Kabupaten Trenggalek).

4. Prigi sampai batas Tulungagung – Besuki – Besole – Brumbun – Pantai Sine, sepanjang 36,04 kilometer (Kabupaten Trenggalek – Kabupaten Tulungagung).

5. Pantai Sine sampai batas Kabupaten BIitar, sepanjang 13,88 kilometer dan batas Kab.upaten Tulungagung – Bululawang, sepanjang 5,2 kilometer (Kabupaten Tulungagung dan Kabupaten Blitar).

6. Tambkrejo – Pantai Serang, sepanjang 12,85 kilometer (Kabupaten Blitar)

7. Sp. Jolosutro – batas Malang, sepanjang 3,95 kilometer (Kabupaten Blitar)

8. Batas Kabupaten BIitar – Sp 5 Purwodadi – Kedungsalam – Balekambang – Sendangbiru, sepanjang 54,8 kilometer (Kab. Malang).

9. Jarit -Bago -Bts. Kab Lumajang – Puger sepanjang 54,51 kilometer (Kab. Lumajang – Kab. Jember).

10. Sumberejo – Sidodadi – Sanenrejo – sepanjang 8,09 kilometer (Kab. Jember).

11. Malangsari – Glenmore – Ketapang seoanjang 87,20 kilometer (Kab. Banyuwangi).

Sementara itu, Kementrian PUPR juga menjelaskan progres pembangunan Jalan Tol Probolingo – Banyuwangi yang terdiri dari tujuh bagian, dengan total panjang 176,4 kilometer.

“Pada bagian pertama sampai dengan ketiga (panjang 49,68 kilometer), saat ini sedang dalam masa konstruksi dan ditargetkan selesai pada Desember 2024. Sedangkan bagian keempat sampai ketujuh akan dikerjakan setelah tahun 2024,” jelas Nanang.

Progres konstruksi per tanggal 10 Maret 2024 untuk bagian pertama telah rampung sebesar 50,04 persen, bagian kedua rampung sebesar 33,82 persen. Serta, bagian ketiga rampung sebesar 22,62 persen.

Untuk mendukung kelancaran Jalur Lebaran 2024, Jalan Tol Pasuruan-Probolinggo Timur-Simpang Susun Gending dengan panjang 9,1 kilometer, telah beroperasi dengan tarif per tanggal 3 Maret 2024.

Kementerian PUPR melalui BBPJN Jawa Timur-Bali melaksanakan tindakan preventif, dengan mengidentifikasi dan memetakan titik longsor, kemacetan dan rawan banjir. Sebagai antisipasi, BBPJN Jawa Timur-Bali telah menyiapkan 9 titik Posko Alat Berat dan Bahan Material yang tersebar di berbagai wilayah di Provinsi Jawa Timur.

“Selain itu, upaya reaktif yang dilakukan dengan menyiagakan tim Posko Jalur Lebaran 2024 di 29 titik yang tersebar di sepanjang jalan nasional di Jawa Timur untuk melakukan penanganan dengan segera apabila terdapat laporan kerusakan jalan ataupun genangan air,” tambahnya.

Untuk mendukung kelancaran lalu lintas mudik lebaran, dilakukan percepatan penggantian empat jembatan di Banyuwangi, yaitu Jembatan Alas Buluh I dan 11, Jembatan Curah Sawo, dan Jembatan Wongsorejo. Serta pelebaran jalan pada perlintasan rel sebidang di JPL 32 di Malasan, Probolinggo dan JPL 43 di Ranuyoso, Lumajang.

Fly over Djuanda juga akan difungsionalkan mulai tanggal 2 April hingga 19 April 2024, untuk mengurangi kemacetan lalu lintas dari Surabaya dan Sidoarjo menuju Bandara lntemasional Juanda.

Pihaknya, juga mengimbau pengguna jalan untuk mewaspadai titik-titik ruas jalan yang rawan kepadatan maupun bencana alam. Terdapat 27 titik rawan kemacetan yang tersebar di seluruh Provinsi Jawa Timur.

Titik rawan kemacetan ini disebabkan oleh adanya pasar tumpah, persimpangan dan bottle neck, adanya akses menuju kawasan wisata, perlintasan rel kereta api dan akses terminal.

▪︎Titik Rawan Kemacetan di Jatim

1. Simpang Tiga Mengkreng yang merupakan pertemuan arus lalu lintas di tiga wilayah, yaitu Kertosono, Kediri, dan Jombang.

2. Pasar tumpah di Pasar Blega Bangkalan ataupun Pasar Omben Sampang di Pulau Madura.

3. Perlintasan rel kereta api di Lamongan atau di Nganjuk.

Sedangkan, terdapat 25 titik rawan bencana, terkhususnya banjir yang disebabkan karenan adanya saluran irigasi dan sungai yang meluap, serta banjir kawasan.

“Beberapa lokasi titik rawan banjir yang perlu diwaspadai, terutama saat terjadi cuaca ekstrim antara lain Jalan Sutami di Kota Probolinggo akibat meluapnya Sungai Kedunggaleng. Kemudian beberapa titik rawan banjir di Madura, seperti di Bangkalan, Sampang dan Sumenep,” pungkas Nanang.▪︎[FEND]