Proyek Pembebasan Lahan, JLS Trenggalek Disuntik 35 Miliar

109 dibaca

▪︎JATIM – POSMONEWS.com,-
Proyek pembangunan pesisir pantai di Tulungagung (JLS) Tulungagung – Trenggalek terus berjalan. Kini tinggal ruas di Prigi – Munjungan hingga Panggul yang belum dibangun.

Guna menyelesaikan proyek pembangunan JLS tersebut, pemerintah Kabupaten Trenggalek akan menyuntikkan dana sebesar Rp 35 miliar.

Berdasarkan informasi dari Antara Jatim bahwa suntikan dana untuk ruas JLS Trenggalek itu digunakan untuk biaya pembebasan lahan proyek jalur lintas selatan yang melintasi pesisir selatan daerah itu.

Sementara itu Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, saat melakukan sidak infrastruktur dia mengatakan bahwa JLS Trenggalek pembangunannya masih kurang ruas Munjungan,  mulai dari Prigi – Munjungan sampai dengan Panggul.

“Memang untuk pembebasan lahan kurang lebih kita butuh anggaran sekitar Rp 200-an miliar. Masih cukup besar, cuman kami prioritaskan dulu yang Prigi – Munjungan,” katanya saat safari infrastruktur dalam kegiatan safari Ramadan di Munjungan, Minggu lalu.

Pembebasan lahan ruas JLS Trenggalek tersebut, menurut Arifin sebagai prioritas. Di lapangan sebagian besar lahan yang dilalui trase jalur JLS merupakan tanah lahan Perhutani.

Sehingga, Pemkab Trenggalek mendahulukan pembebasan lahan masyarakat dengan skema ganti-untung. Sementara untuk lahan negara pihaknya mengusulkan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH).

“Kemarin Pak Sekda, TAPD sudah bersama BAPPEDA sudah melakukan pergeseran infrastruktur. Yang seharusnya untuk membangun infrastruktur itu kita geser dulu, sementara untuk pengadaan lahan. Karena ini juga kolaborasi dengan pemerintah pusat, tapi ini nanti pemerintah provinsi juga akan membantu beberapa infrastruktur,” beberanya.

Meskipun mengalami pergeseran anggaran, Mas Ipin sapaannya, menyebut terdapat sejumlah proyek infrastruktur besar di Munjungan, seperti misalnya untuk infrastruktur Jembatan Gembes yang menelan anggaran sekitar Rp 1,9 miliar.

Kemudian pengerasan akses menuju Pantai Blado. Meskipun belum genap 100 persen karena keterbatasan anggaran, akses menuju pantai yang menjadi pusat aktivitas masyarakat itu cukup lebar.

“Menjadi salah satu atensi, karena akses jalan ini dipersiapkan untuk menyambut libur panjang Kebaran 2024/1445 H. Jadi di Pantai Blado ini kita ada pengerasan meskipun belum 100 persen, tapi sudah lumayan, dengan anggaran sekitar kurang lebih Rp 400 hingga Rp 500 juta,” ujarnya.

Keterbatasan anggaran menjadi salah satu faktor sehingga pengerjaan infrastruktur dilakukan bertahap, termasuk pembebasan lahan untuk proyek strategis nasional itu. Pihaknya pun tak menampik kondisi itu bakal mempengaruhi realisasi target Yogya – Malang pada 2029 nanti.

“Memang Lebaran ini kita mempersiapkan emergency sekitar Rp 5 miliar. Karena tersedot banyak untuk anggaran Pilkada, tapi Alhamdulillah lancar. Semoga nanti kekurangan – kekurangan kita diperubahan anggaran dan juga di tahun 2025 semoga fiskal kita lebih bagus lagi. Dari pusat dan juga provinsi juga bisa lebih maksimal,” pungkasnya.▪︎[FEND]