Harlah NU Ke-101, MWC Paciran Ziarahi Makam Auliya dan Muharrik

295 dibaca

▪︎LAMONGAN – POSMONEWS.COM,-
Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) Nahdatul Ulama (NU) Ke-101, Jam’iyah NU MWC Paciran yang menggelar ziarah kubur (maqbaroh) ke makam para Auliya dan Muharrik (penggerak) NU di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jumat (26/1/2024).

Kegiatan ziarah ini diikuti oleh ratusan jamaah Nadliyin-Nahdliyat dari berbagai segmen. Dengan menggunakan pakaian baju muslim warna putih mereka sangat antusia untuk mengikuti acara religi yang bertujuan untuk mengenang dan mempererat hubungan dengan keturunan para wali, auliya, dan tokoh-tokoh pendahulu NU ini.

Selain itu pengurus MWC NU Paciran berharap kegiatan ini dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta mempererat tali silaturahim antar sesama muslim.

Dari pantauan media ini, kegiatan ziarah dimulai bakda salat Jumat di beberapa tempat seperti Dengok dan Kandangsemangkon serta berakhir malam hari di Maqbaroh Syeikh Maulana Ishaq Kemantren. Dimulai dari Maqbaroh KH. Nur Salim, Dengok.

KH. Masruri Nur Salim, SP, selaku pembimbing kegiatan menyampaikan ketokohan Alm.  KH. Nur Salim, dan  pesan beliau kepada dzuriyah dan murid-muridnya.

“Janganlah berharap apapun saat berkhidmat di NU. Tunjukkan bahwa itu adalah kecintaan kita kepada Nahdlatul Ulama,” tuturnya.

Selanjutnya jamaah bergeser ke Paciran ke Maqbaroh Muharrik NU di desa Paciran, tepatnya di Kompleks MA NU Mazra’atul Ulum Paciran. Dengan tertib jamaah yang  terpantau berjumlah sekitar 1500 orang dengan mengendari puluhan kendaraan roda dua dan roda empat ini dikawal oleh personel CBP, KKP, dan Banser NU.

Mereka bergerak ke Maqbaroh R. Noer Rohmat (Sunan Sendang) yang terletak di sebelah barat Masjid yang konon dipindah oleh Sunan Sendang dari Mantingan, Jepara ke atas bukit di Sendangduwur hanya dalam waktu semalam.

Sorenya, jamaah menziarahi Maqbaroh KH. Baqir Adelan, Kranji (mantan Rais Syuriah MWC NU Paciran). Setelah khusuk berdoa, jamaah lalu bergeser ke Aula PP. Tarbiyatut Tholabah Kranji untuk menikmati jamuan makan ala pesantren. Jamaah menikmati jamuan nasi diatas nampan yang dinikmati bersama-sana.

Menjelang maghrib tiba, jamaah bergeser ke Masjid  Jami’ Al-Mubarok Drajat. Setelah berjamaah salat maghrib, mereka lalu berziarah ke Maqbaroh R. Qosim (Sunan Drajat).  Meski area Maqbaroh Sunan Drajat ramai dikunjungi para penziarah dari luar daerah, namun acara tetap berlangsung dengan khusyuk, tertib dan lancar.

Hingga waktu isya, mereka tiba Masjid Al-Abror Kemantren. Jamaah menunaikan salat isyak berjamaah mereka berziarah di Maqbaroh Syeikh Maulana Ishaq (ayahanda Sunan Giri). Dilanjutkan dengan mauidloh hasanah oleh KH. Salim Azhar (Rais Syuriah PCNU Lamongan) yang  menyampaikan kisah-kisah penuh hikmah para ulama saat berjuang merawat NU.

“Hendaknya kisah yang saya sampaikan ini dapat menjadi penyemangat bagi para nahdliyyin – nahdliyat dalam berkhidmat di Nahdatul Ulama,” kata Yai Salim Azar.

Acara berakhir sekitar pukul 22.00 WIB, para jamaah pun dengan tertib kembali ke rumah masing-masing.▪︎[RIED]