Kementerian PUPR Benahi 37 Jembatan Callender Hamilton

130 dibaca

▪︎Usia Jembatan Sudah 30 Tahun Lebih

▪︎JAKARTA – POSMONEWS.COM,-
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan pembenahan jalan dan jembatan menjelang Nataru 2023-2024, guna memperlancar arus mudik Nataru. Sedangkan pembenahan pertama perbaikan sebanyak 37 jembatan tua jenis Callender Hamilton (CH).

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, mengatakan bahwa pihaknya melakukan hal itu agar arus kendaraan yang melewati jembatan lancar.

“Jadi memang ada jembatan jenis CH yang tipikal usianya sudah 30 tahun bahkan lebih, ini kemarin kita lakukan penggantian-penggantian,” ucap Hedy dalam konferensi pers Skema Pengaturan Jalan Nataru dan Kesiapan Jalan Alternatif & Tol yang terlaksana secara daring.

Hedy menjelaskan, 37 jembatan tua tersebut tersebar di empat provinsi yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Pembenahan berbagai jembatan ini ditarget rampung paling lambat pada 19 Desember atau H-6 Nataru.

“(Di) Banten seperti Jembatan Cisadane, Jembatan Tawing. Memang waktu arus mudik kemarin cukup berpengaruh terhadap kelancaran tapi sejauh ini kita harapan kita targetkan bahwa jembatan-jembatan Hamilton atau jembatan tua ini kita tuntaskan sebelum liburan Nataru,” jelasnya.

Selain itu, Hedy juga menjelaskan pihaknya juga sudah membenahi sejumlah jembatan putus dan terdampak longsor. Dua di antaranya adalah Jembatan Cikereteg yang terletak di Jalur Bogor-Sukabumi yang kini sudah berfungsi normal, serta longsor yang berada di pendekat Jembatan Cibalok, Bogor.

“Itu juga sudah kita tangani biar bisa berfungsi,” ujar dia.

Selain jembatan, Nataru yang bertepatan dengan musim hujan membuat sejumlah jalan nasional rawan terdampak longsor. Untuk mengantisipasi hal tersebut Hedy mengatakan pihaknya sudah menyiapkan Tim Tanggap Darurat Bencana di berbagai ruas jalan tol dan non-tol jelang Nataru.

“Kita sudah menyiapkan tim-tim untuk menghadapi kondisi darurat untuk menghadapi bencana alam seperti banjir dan longsor,” ucapnya.

Selain itu, Hedy menjelaskan pihaknya juga sudah mengidentifikasi sejumlah daerah yang rawan terkena longsor. Mayoritas daerah yang rawan longsor pun diketahui terletak dekat dengan pegunungan dan perbukitan. Beberapa di antaranya adalah Puncak, Jawa Barat, kemudian Dieng, Jawa Tengah, serta Bukittinggi, Sumatera Barat.

“Kemudian jalur-jalur selatan yang ada beberapa titik yang rawan longsor semisal Tangkuban Perahu, Pelabuhan Ratu, itu ada beberapa titik yang berbukit-bukit rawan longsor,” jelasnya.

Di setiap tol, Hedy kemudian menjelaskan PUPR, melalui Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) mempunyai tim yang bernama Disaster Relief Unit (DRU). DRU bertugas untuk merespon bencana dengan cepat. DRU pun disiapkan untuk selalu siaga di setiap balai provinsi.

Namun untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, Hedy kemudian menghimbau agar masyarakat untuk berhati-hati saat berkendara. Pengemudi juga diharapkan tidak berkendara lebih dari empat jam serta saat hujan lebat.

“Kita menghadapi kemarau yang panjang dan kita ekspektasikan di lereng-lereng jalan banyak rekahan-rekahan. Ini apabila terisi air, berpotensi untuk longsor. Jadi bagi yang melakukan perjalanan wisata di daerah bukit dan pegunungan hindari berkendara saat hujan lebat karena ada potensi terjadi longsor,” tambah dia.▪︎[FEND]