Warning Kerawanan Sosial, Batuud Koramil Solokuro Gelar Sosialisasi

139 dibaca

▪︎LAMONGAN-POSMONEWS.COM,-
Menjelang peringatan hari raya Natal dan tahun baru 2024, pemerintah daerah, TNI-Polri, ormas, dan seluruh warga harus saling bahu membahu untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya agar tetap kondusif.

Antisipasi kegiatan warga yang rutin bulan Desember atau di akhir tahun ini harus tetap mendapat perhatian dari pihak keamanan dan pengampu teritorial.

Sebagai upaya mengantisipasi kerawanan konflik sosial
Dalam sosialisasi pencegahan kerawanan sosial Danramil 0812/23 Solokuro Kapten Cba Mulyanto yang di wakilkan Batuut 0812/23 Solokuro Pelda Suhadi Prayitno saat menghadiri sosialisasi ini berharap kepada masyarakat terutama para tokoh untuk bersama sama berperan aktif untuk saling membantu dan menjaga kondusivitas serta keamanan wilayah bersama.

Lanjut kata Batuut Peltu Suhadi Prayitno yang juga menjadi narasumber pada acara sosialisasi ini dengan tema “Peningkatan Pemahaman Sistem Deteksi Dini Bagi Pengurus RT/RW”. Kegiatan yang dihadiri tokoh agama dan tokoh masyarakat di wilayah Solokuro tersebut berlangsung di Balaidesa solokuro. Rabu (20/12/2023).

Dalam dialog tersebut Batuud 0812/23 Solokuro Pelda Suhadi Prayitno mengatakan, salah satu kebutuhan primer masyarakat adalah keamanan yang diperlukan setiap orang, keluarga, lingkungan tempat tinggal, kantor, organisasi, partai politik dan negara.

Batuud juga menyampaikan pada semua warga untuk meningkatkan kewaspadaan dini maupun deteksi dini terhadap kerawanan-kerawanan sosial yang mungkin timbul di masyarakat. Kewaspadaan dini masyarakat adalah kondisi kepekaan, kesiagaan dan antisipasi masyarakat dalam menghadapi potensi dan indikasi timbulnya bencana, baik bencana alam maupun bencana karena ulah manusia maupun kerawanan sosial yang sifatnya provokasi maupun politisasi isu SARA.

“Tujuan kewaspadaan dini masyarakat adalah untuk menjaga keamanan kondisi wilayah, kepekaan, kesiap-siagaan dan antisipasi masyarakat dalam menghadapi kemungkinan timbulnya gangguan keamanan dan kerawanan sosial lainnya,” tegasnya.

Menurutnya, potensi dan indikasi kerawanan sekecil apapun memungkinkan timbulnya gangguan keamanan dan harus diantisipasi dengan penuh kepekaan dan kesiagaan. Benturan kepentingan ekonomi, politik, sosial, agama, etnis dan idiologi, yang setiap saat bisa muncul akan memicu keresahan dimasyarakat.

Batuud menjelaskan, kewaspadaan dini harus diwujudkan dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut antisipasi antara lain membina hubungan dan silaturahim dengan lingkungan terkecil dalam masyarakat mulai dari lingkungan keluarga, RT dan RW. Hal ini perlu dilakukan agar secara dini dapat diketahui kondisi masyarakat secara ekonomi, sosial, agama, politik dan karakter masyarakat di wilayah tersebut.

“Manfaatkan modal sosial yang ada di dalam masyarakat seperti pengajian remaja, pengajian ibu-ibu dan bapak-bapak, perkumpulan arisan, Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), komunitas Remaja, Karang Taruna serta pelajar untuk kemajuan daerahnya,” ucapnya.

Dikatakanya, menjalin komunikasi dan hubungan dengan pemuda dan tokoh agama serta tokoh masyarakat penting dilakukan dilingkungan terkecil. Para pemuda merupakan ujung tombak bangsa dalam memajukan negara Indonesia dengan pembinaan yang benar dan tepat,” pungkasnya.▪︎[DANAR SP]