Magis Giri dan Dewi Sekardadu di Tiga Kota

120 dibaca

▪︎Persela Pandegani Jatim Conection Lolos ke 12 Besar

▪︎LAMONGAN-POSMONEWS.COM,-
Tiga kesebelasan asal Jatim yakni Persela Lamongan, Gresik United FC dan Deltras Sidoarjo berharap akan lolos ke babak 12 besar Liga 2 tahun 2023-2024. Data klasemen sementara hingga akhir putaran I, dua dari Trio Jatim ini memimpin di peringkat pertama dan kedua.

Adalah Tim Jaka Tingkir Persela Lamongan yang kini menjadi pesohor puncak klasemen Grub 3, dengan Raihan poin 15. Disusul laskar Jaka Samudra (Giri) Gresik United FC di urutan kedua dengan nilai 12.

Kondisi sedikit berbeda dengan kesebelasan kebanggaan warga Sidoarjo yang kini masih tertinggal, dan berada di urutan 5. Deltras FC banyak mengalami kekalahan di laga away. Sebelumnya Deltras meraih tiga kali hasil imbang dalam tiga laga away. Namun kekalahan terakhirnya dari PSCS, membuat Deltras kini terperosok ke peringkat 5 di klasemen Grup 3 dengan raihan 6 poin dari enam pertandingan.

Klasemen selengkapnya dari Grup 3 Liga 2, Persela Lamonngan memimpin klasemen dengan 15 poin, diikuti Gresik United dengan 12 poin. Kemudian Persijap Jepara di peringkat 3 dengan 8 poin, diikuti Persipa Pati 6 poin, Deltras FC 6 poin, Persekat Tegal 5 poin, dan PSCS Cilacap 4 poin.

Nasib trio Jatim ini bisa saja berubah di putaran kedua nanti. Termasuk posisi Deltras yang diharapkan oleh para pecandu bola Jatim bisa mendampingi Persela dan GU untuk bersaing di laga melawan tim Jateng dan Derby Jatim. Dengan demikian 3 posisi teratas di Grub 3 ini akan didominasi oleh Trio Jatim.

▪︎Magis Giri dan Dewi Sekardadu

Publik bola Jawa Timur sangat berharap trio jagoannya itu akan lolos di babak 12 besar Liga 2. Mungkinkah? Hitungan metafisik, spiritual dan benang merah sejarah sebenarnya bisa menjawab semua itu?

Winasis Ki Bagus Arta Damar, menyebut keterkaitan tiga kota yakni Gresik, Sidoarjo dan Lamongan bermuara di sejarah Trah Giri atau Sunan Giri. Khususnya pada Napak tilas sejarah leluhurnya yakni Dewi Sekardadu, ibunda Sunan Giri yang memiliki benang merah di tiga kota yang masuk istilah Gerbangkertasusila ini.

Disebutkan bahwa Dewi Sekardadu adalah putri pertama sebagai anak dari Raja Blambangan Gresik pada abad ke-14 yang diperintah oleh Bhre Pakembangan / Minak Dadali Putih / Raden Siung Laut memiliki nama Raja Menak Sembuyu, yang merupakan putera dari Bhre Wirabhumi salah satu keturunan dari Prabu Hayam Wuruk yang berasal dari Majapahit. Dewi Sekardadu juga dikenal sebagai Raden Ayu Liyung Manoro, Raden Ayu Sumbat Nyowo, dan Raden Ayu Kusworo Dewi. Merupakan ibu kandung dari Raden Paku atau Sunan Giri.

Sebagaimana di dunia napak tilas bahwa sejarah makam Dewi Sekardadu sebenarnya masih menjadi pertanyaan bagi warga masyarakat di beberapa daerah di Jawa Timur. Mereka saling mengklaim jika makam Beliau berada di daerahnya. Makam Dewi Sekardadu sendiri terdapat di Gresik, Lamongan dan Sidoarjo.

Menurut cerita yang berkembang di Gresik, makam Dewi Sekardadu berada di Blambangan yang saat ini bernama Banyuwangi tepatnya berada di sebuah bukit. Sunan Giri biasanya berziarah ke makam ibunya, di karenakan jarak Gresik dengan Banyuwangi jauh, Sunan Giri kemudian memohon kepada Allah agar bukit tempat makam Dewi Sekardadu dipindahkan ke kota dimana Sunan Giri mengajarkan Islam dan permohonan itu pun dikabulkan. Sehingga bukit itu muncul di sebelah selatan Pesantren (Giri Kedaton), maka dari itu dinamakanlah Desa Gunung Anyar. Lokasinya berada di Dusun Gunung Anyar, Kelurahan Ngargosari, Kecamatan Kebomas Gresik.

Sedangkan menurut masyarakat Waduk Gondang, Kedungpring, Lamongan mereka meyakini bahwa Dewi Sekardadu dimakamkan di desa tersebut. Masyarakat di sana menyebut Dewi Sekardadu dengan nama Mbok Rondo, dimana memiliki arti ibu janda yang terusir. Hal itu di karenakan Dewi Sekardadu meninggalkan Blambangan karena diusir oleh Raja Menak Sembuyu dan tak ingin membiarkan bayinya ditenggelamkan di lautan. Lokasi makam terletak di Jl Ronggo Hadi No 8 Dusun Jaledriasri, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan.

Sedangkan cerita yang berkembang di masyarakat Ketingan (Kepetingan), bahwa ketika mengetahui anaknya dibuang ke laut, Dewi Sekardadu menceburkan diri ke laut untuk mengejar anaknya akan tetapi tidak bisa dan meninggal. Jasad Dewi Sekardadu dibawa oleh segerombolan ikan keting dan didamparkan di tepi pantai yang kemudian dilihat oleh para nelayan. Kemudian dimakamkan secara terhormat oleh warga sekitar, tempat itu akhirnya dinamakan Ketingan atau Kepetingan (Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Kecamatan Buduran Sidoarjo).

Magis Giri itulah yang disebut para Winasis. Bahwa ada keterkaitan benang merah sejarah Gresik, Lamongan dan Sidoarjo yang sama-sama memiliki tuah. Semoga trio Jatim ini akan terus berjaya di Liga 2,’ dan mencapai kasta tertinggi di percaturan sepak bola Indonesia.▪︎[DANAR SP]