Balas Jasa Kebaikan Ki Gede Sebayu

151 dibaca

▪︎Prediksi Laga Tandang Persela vs Persekat (2-habis)

▪︎LAMONGAN-POSMONEWS.COM,-
Pengalaman adalah guru yang baik untuk melangkah menuju keberhasilan terbaik. Pepatah ini pantas untuk dipetik dan dijadikan motivasi Persela Lamongan di laga away melawan Persekat Tegal, Senin (25/9/2023) nanti.

Publik masih ingat di kompetisi 2022 lalu, Persela Lamongan kala itu belum mampu meraih poin penuh saat bertandang ke Stadion Trisanja Slawi. Bahwa tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini harus rela bermain imbang melawan Persekat Tegal dengan skor 2-2.

Setahun berlalu, kini di kompetisi Liga 2 yang telah bergulir, asa Tim Jaka Tingkir kembali menguat. Eforia kemenangan Persela terus berhembus dan mengumandang di seantero kota soto, agar kesebelasan kebanggaan ya bisa terus merengkuh kejayaan (kemenangan, red).

Data yang dihimpun media ini dari sang pelatih Jajang Nurjaman (Janur, red) tentang persiapan Persela sudah cukup maksimal. Hal tersebut ditegaskannya dan sekaligus sebagai warning untuk Tim Jaka Tingkir dalam menghadapi laga ketiga menghadapi Persekat Tegal.

Pertama adalah penyelesaian akhir anak asuhnya kurang mantap. Kedua, selalu menjaga konsistensi dan tren positif tim.

“Fokus penyelesaian akhir. Ini menjadi masalah dan perhatian tim pelatih. Sehingga dalam sisa waktu yang ada kita coba untuk drilling,” kata Djanur.

Namun masih kata Djanur, ia optimis juga mempersiapkan aspek lainnya, termasuk taktikal untuk menghadapi Persekat Tegal.

“Ada waktu cukup untuk melawan Tegal. Semua dalam kondisi siap,” tegasnya.

Persiapan matang dari sisi teknis itu, tetap tidak meninggalkan kewaspadaan pada kebangkitan lawan, karena faktor non teknis sangat berpengaruh pada tuan rumah. Hal ini dikatakan Winasis bola Lamongan, Cak Rifin Kaotan bahwa faktor hoky tuan rumah kadang membuat prediksi di atas kertas menjadi tak berarti.

Karena itu menurutnya, faktor keunggulan dalam hal mitos dan sejarah sebagai motivasi spiritual dari Pangeran Benawa dan kejayaan Kerajaan Pajang di masa Jaka Tingkir harus dipertahankan.

Meski kini tuah magis itu berada di tanah perdikan Ki Ageng Sebayu, Persekat Tegal. Namun melihat perjuangan tokoh Adipati Pertama Tegal yang sepi ing pamrih rame ing gawe (berjuang tanpa berharap balasan dari Raja, red), saat membantu Pangeran Benawa membasmi keangkaramurkaan Arya Penggiri. Maka sebenarnya sama-sama menjaga makna perjuangan Ki Ageng Sebayu itu seharusnya lah ada sikap bijak, adil dan tidak saling membuat kecewa.

“Karena di tanah perdikan sendiri, Ki Ageng Sebayu pantas untuk menerima penghormatan. Dan bukan dipermalukan dan harus saling berebut unggul untuk mengalahkan. Hal itu bermakna cukup harus berbagi,” tegas pria yang juga budayawan ini.
▪︎[DANAR SP]