Jembatan Penghubung Antar Tiga Desa Ambrol

600 dibaca

▪︎LAMONGAN-POSMONEWS.COM,-
Jembatan Desa Wonorejo ambrol karena dimakan usia. Akibatnya, jembatan penghubung tiga desa di Kecamatan Glagah, Lamongan, Jawa Timur, itu mengkhawatirkan dilewati. Kini Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membangun kembali jembatan setempat.

Jembatan penghubung Desa Wonorejo, Dusun Karangasem, Desa Karangturi dan Desa Kunang, ambrol sejak tahun 2018 lalu. Selama 4 tahun, jembatan berlubang karena dimakan usia, pondasi dan cor jembatan rusak serta sangat mengkhawatirkan bagi warga yang melewati.

Jembatan itu masuk perbatasan tiga desa, sehingga untuk memperbaikinya saling angkat tangan. Sebenarnya, pernah ada kesepakatan antara tiga kepala desa untuk memperbaikinya secara gotong royong, namun usaha tersebut selalu gagal.

Akibatnya, jembatan yang menjadi akses utama masuk ke Desa Wonorejo, Glagah, Lamongan, tersebut kerusakannya semakin parah.

Akibat jebolnya jembatan sangat mengganggu aktivitas warga karena pengguna mobil dan motor harus memutar masuk Dusun Karangasem, Desa Karangturi, Glagah, Lamongan.

“Jembatan ini adalah jembatan lama yang sudah dibangun sejak tahun 1990 namun sejak tahun 2018 kerusakannya semakin parah. Bahkan kalau dibiarkan jembatan ini bisa ambruk,” kata Kepala Desa Wonorejo, H. Abdul Chalim, yang baru dilantik tanggal 12 Agustus 2022 lalu.

Kades H. Abdul Chalim
menambahkan, jembatan antar tiga desa ini ambrol setelah pilar-pilarnya mengalami keretakan. Setelah itu, derasnya hujan yang mengguyur di wilayah sekitar mengakibatkan terjadinya luapan sungai karena arusnya sangat deras dan membawa material lumpur.

“Awalnya terjadi penurunan pada pondasi jembatannya akibat derasnya arus sungai yang membawa material air hujan,” jelasnya.

H. Abdul Chalim menegaskan, pihaknya tidak mengetahui secara persis dana pembangunan jembatan itu. Saat ini, jembatan mulai dikerjakan.

Lebih jauh Kades Wonorejo nenceritakan, sebenarnya jembatan itu menjadi kewenangan Balai Besar Bengawan Solo (BBWS). Namun, selama ini pihak BBWS tidak peduli meskipun jembatan rusak parah.

“Terima kasih pada semua pihak atas bantuan berupa material dan tenaga dalam pembangunan jembatan sebagai jalan penghubu ng antar tiga desa ini. Alhamdulillah nantinya warga bisa memanfaatkan untuk jalan ke sekolah dan menunjang aktivitas perekonomian,” papar H. Abdul Chalim.

“Terus terang jembatan ini sangat bermanfaat bagi warga di sini. Hampir 80 persen Warga Wonorejo memanfaatkan jalur itu. Jembatan ini menjadi salah satu prioritas,” papar Kades H. Abdul Chalim.

H. Abdul Chalim menjelaskan, jembatan lama tidak dibongkar semua, hanya sebagian yang mengalami kerusakan parah dan melebarkan jembatan.

“Jembatan lama 4×4 meter, dan sekarang ini ditambah menjadi 5×7 meter. Soal dananya berapa saya tidak tahu persis, begitu juga dikerjakan siapa juga tidak tahu. Pokoknya semuanya dari Partai PKB,” ungkap H. Abdul Chalim.

Kades Wonorejo juga berharap dari pihak Pemda Lamongan mengucurkan Dana Desa untuk membangun akses jalan utama masuk Desa Wonorejo.

“Dengan dibangunnya jembatan ini kami harapkan mampu memberikan kemudahan bagi masyarakat desa untuk menggangkut hasil pertanian mereka. Saya berharap jalan utama masuk ke desa diperbaiki,” pungkas H. Abdul Chalim, ketika ditemui di Balai Desa Wonorejo, Selasa (1/11/2022).▪︎[ZA/DANAR]