Ditetapkan sebagai WBTB, Perahu Tradisional Ijon-ijon Lamongan

194 dibaca

▪︎LAMONGAN-POSMONEWS.COM,-
Sejak zaman dulu, suku-suku di Indonesia mewariskan beraneka ragam budaya kepada generasi penerusnya, termasuk warisan budaya tak benda.

Salah satu sifat yang dimiliki warisan budaya tak benda adalah dapat menghilang seiring berjalannya waktu Warisan budaya tak benda diwariskan dari generasi ke generasi, yang akhirnya diciptakan kembali oleh masyarakat dan suatu kelompok.

Berdasarkan Konvensi UNESCO 2003, warisan budaya tak benda adalah berbagai praktik, representasi, ekspresi, pengetahuan, keterampilan, instrumen, obyek, artefak, dan ruang-ruang budaya yang terkait. UNESCO, sebagai salah satu bagian dari organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), memiliki tugas untuk menjaga budaya di berbagai negara.

Terkait itu, peninggalan tak benda di Lamongan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Kali ini, perahu Ijon-ijon dari Desa Kandangsemangkon, Kecamatan Paciran ditetapkan menjadi WBTB untuk domain Kemahiran dan Kerajinan Tradisional.

Penetapan perahu tradisional Ijon-ijon sebagai warisan budaya tak benda itu dilakukan secara daring oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan, Jumat (30/9/2022).

“Hari ini Perahu Ijon-ijon telah ditetapkan menjadi salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi untuk domain Kemahiran dan Kerajinan Tradisional,” kata Kepala Disparbud Lamongan Siti Rubikah kepada insan media di Lamongan, Jumat (30/9/2022) usai sidang yang berlangsung secara daring.

Menurut Rubikah, perahu tradisional Ijon-ijon, merupakan karya kemahiran tradisional masyarakat Desa Kandangsemangkon, Kecamatan Paciran yang memiliki keunikan dan kearifan tersendiri dibandingkan perahu-perahu karya nelayan tradisional lain di Indonesia. Keunikan tersebut, rinci Rubikah, diantaranya tradisi pembuatan kapal yang menggunakan pola pembuatan papan lambung terlebih dahulu daripada rangka dalamnya, berbeda dengan teknologi pembuatan kapal lainnya.

“Model atau bentuk kapal Ijon-ijon ini juga berbeda dengan kapal lain. Beberapa bentuk yang berbeda tersebut diantaranya adalah bagian linggi tumpul atau papak, sementara bagian lambung lebih gemuk, yang oleh masyarakat sekitar diistilahkan sebagai perahu wedok yang diwujudkan dalam simbol topeng, mata, alis, sanggul, mahkota dan bunga pada lukisan badan kapal,” ungkapnya.

Lebih jauh, Rubikah menjelaskan, penyebutan ijon-ijon sendiri didasarkan pada fungsi dari perahu ini pada masa lalu, yaitu sebagai perahu penampung ikan dari hasil tangkapan nelayan di tengah laut atau semacam sistem jual/beli ijon dalam pola perdagangan.

Saat ini, lanjut Rubikah, fungsi perahu telah mengalami perubahan, yaitu juga digunakan sebagai perahu penangkap ikan secara langsung.

“Untuk saat ini, perahu Ijon-ijon bukan hanya sebagai penampung tangkapan di tengah laut saja tapi juga berfungsi sebagai perahu penangkap ikan,” jelas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Lamongan

Sementara, Kepala Desa Kandangsemangkon, Agus Mulyono menyambut gembira penetapan perahu tradisional Ijon-ijon sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) domain Kemahiran dan Kerajinan Tradisional. Agus menyatakan, beberapa hal telah dilakukan untuk melestarikan perahu tradisional ini.

“Dalam usaha melestarikan perahu ijon-ijon ini telah dilakukan beberapa hal, diantaranya adalah lomba pembuatan miniatur perahu ijon-ijon, serta lomba design motif perahu ijon-ijon untuk pelajar,” jelasnya.

Ditetapkannya perahu tradisional Ijon-ijon sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kemendikbud Ristek ini melengkapi penetapan warisan budaya tak benda lainnya dari Lamongan sebelumnya. Tahun 2021 lalu, Lamongan juga telah berhasil menetapkan Adat Istiadat, Ritus dan Perayaan Upacara Mendhak Sangring dari Desa Tlemang, Kecamatan Ngimbang.

Untuk diketahui, dalam pengajuan penetapan warisan budaya tak benda ini, Lamongan masih menyisakan sejumlah warisan budaya lainnya. Beberapa warisan budaya Lamongan yang sudah diajukan tersebut diantaranya kesenian Jaran Jenggo, makanan khas Sego Boran, Cerita Rakyat Panji Laras Liris, dan Upacara Adat Pengantin Bekasri.**(DANAR/ARIFIN)