Pandangan Metaspiritual Tokoh Pasundan, Musibah Eril di Sungai Aare, Swiss

512 dibaca

▪︎SURABAYA-POSMONEWS.COM,-
Bak kidung religi yang menggema di bumi Nusantara, adalah wujud refleksi musibah Ridwan Kamil beriringan dengan harmoni Doa yang dipanjatkan dari anak negeri bahkan mancanegara.

Saat ini musibah tengah menimpa keluarga besar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Musibah tersebut yakni dinyatakannya putra sulung Emil, Emmeril Khan Mumtadz meninggal dunia usai tenggelam di Sungai Aare, Swiss.

Berdasarkan siaran pers Diskominfo Kota Bandung 4 Juni 2022, sejumlah tokoh agama sekaligus lintas profesi, berkumpul setelah musibah yang tengah dialami oleh anak

Ridwan Kamil.
Acara tersebut dijadikan sebagai refleksi kerukunan umat beragama dengan menggelar acara di Nu Art Sculpture, jalan Setraduta Raya Bandung, bertajuk “Doa Lintas Iman untuk Anak-anak.”

Kegiatan yang merupakan doa bersama ini dipimpin dengan cara berbagai agama, yakni dimulai dari Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Khong Hu Chu.

Yana Mulyana Selaku Wali Kota Bandung, dalam kesempatan tersebut mengingatkan kepada semua, atas peristiwa yang menimpa Eril, harus membuat yakin akan takdir Tuhan.

“Kalau anak ini adalah titipan dan harus kembali ke pemiliknya, kita harus ikhlas, sabar, tawakal,” ucap Yana pada insan pers.

Dari rasa keprihatinan ini posmonews.com mencoba menghubungi tokoh-tokoh spiritualis dan adat kasepuhan Tatar Sunda. Salah satunya adalah Kanjeng Pangeran (KP) Drs H.D.S. Suryabinangun, KGAA.= bahDe/waGede (76 th) – M.A. Karahayuan Pangawitan Nagarasari Panjalu. Pupuhu _Karahayuan Pangawitan/ Adat_ di Jawa Barat.

Beliau menuliskan pandangan spiritualnya terhadap musibah putra Ridwan Kamil tersebut.

Bahwa Sungai Aare bisa diurai menjadi … Aa= panggilan kepada yang lebih tua atau KAKA …. R= Ridyan Kamil …. E = Emiril Mumtadz (Eril). Jadi dibacanya ERIL anak RK yg paling sulung.

Jadi pas itu nama dengan sungainya….AARE Mungkin ini yang a.l. Eril langsung diterima di Kawasan Sungai AARE SWISS. Yang selanjutnya kisaran waktu kejadian adalah menjelang Idul Adha= Iedul qurban. Ada Kisah Nabi Ismail yang Sholeh yang rela jadi qurban tetapi kemudian Gusti Allah SWT menggantinya dengan KAMBING (hewan).

Hal itulah yang menginspirasi bahwa berdoa dan memohon kehadirat Allah SWT mesti terus dilakukan agar ERIL segera dibebaskan dan tugasnya di alam sana sudah TUNTAS dan Eril akan kembali kepangkuan orang tua.

Inilah kepercayaan terhadap keMAHAKUASAan ALLAH SWT yang harus diyakini. Jika dikehendaki diridhoi maka Eril akan kembali. Aamiin. Jadi teruslah bermohon agar ERIL yang Sholeh segera kembali dan semua kita diampuni segala dosa dan kehilafan.

Jadi ketepatan dengan nama Aare + keterpilihan Eril sebagai lambang keterkaitan dengan suasana pengorbanan bulan qurban + keihlasan RK sebagai orangtua Eril + harapan & doa dari Masyarakat di Indonesia & Swiss (dunia).

Ini merupakan fenomena langka dalam tahun 2022 untuk penyuburan tanah Pertiwi menjelang taun Sunda cacing 1959 yang mestinya WASPADA, ELING, BERSATUPADU. Filosofinya, sing caringcing eling ngancing. **(DANAR SP)