Wabah COVID-19 Varian RI Lebih Gawat dari Omicron?

239 dibaca

JAKARTA-POSMONEWS.COM,-
Wabah Covid-19 varian Omicron belum tuntas. Kini ditemukan valian lokal Indonesia (varian RI). Varian ini bermutasi dan berkembang biak di lingkungan sekitar pertama kali ditemukan di Surabaya, Jawa Timur.

Institute Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga pertama kali menemukan varian tersebut, setelah melakukan uji coba pada 18 sampel yang terdeteksi dari pasien Covid-19 di universitas.

“Ada 8 varian Omicron, 9 varian Delta, dan satu varian lokal,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Erwin Astha Triyono, seperti dikutip, Rabu (26/1/2022).

ITD sendiri mengklaim bahwa varian tersebut berbeda dengan mutasi Covid-19 manapun, baik itu Delta atau Omicron. Varian itu juga disebut berbeda secara karateristik dengan Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada 2019 lalu.

Meski demikian belum ada keterangan lagi apakah varian ini lebih menular dari Omicron atau varian lainnya yang dulu ada. Sebagaimana diketahui, Omicron kini menjadi varian paling menular di dunia, bahkan menggantikan Delta, meski baru ditemukan akhir November 2021 lalu.

Sementara itu, Eks Direktur Penyakit Menular Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama, mengatakan jika benar ditemukan sebuah varian lokal, maka ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Pertama, adalah menganalisa secara genomik.

“Mungkin dilihat phyllogenetic tree-nya dan lain-lain. Di upload ke GISAID, kalau dirasa perlu,” kata Tjandra melalui keterangan tertulis diperoleh CNBC Indonesia.

“Kalau dianggap penting, maka IHR Focal Point Indonesia tinggal menginformasikan ke GOARN untuk nanti diputuskan apakah akan masuk VUM atau tidak. Atau mungkin saja sudah ada laporan varian serupa dari beberapa negara lain yang mungkin perangainya tidak mengkhawatirkan,” jelasnya.

Tjandra menegaskan bahwa Virus SARS CoV2 akan terus bermutasi dan tidak menutup kemungkinan muncul varian baru di berbagai belahan dunia. Namun, menurutnya, hal tersebut perlu penelitian lebih dalam.

“Tetapi varian baru bisa saja tidak punya dampak pada kesehatan masyarakat, atau ada dampak terbatas, dan lain-lain,” tegasnya.

Meski demikian, hingga saat ini belum ada keterangan lebih lanjut apakah varian ini lebih menular dibanding Omicron dan varian yang sebelumnya telah ada. Secara resmi varian Omicron yang ditetapkan sebagai varian paling menular di dunia.**(za/alams)