Temuan Asteroid Baru Berharga Ratusan Ribu Triliun

128 dibaca

Para ilmuwan menemukan dua asteroid langka di dekat Bumi dengan nilai sekitar US$ 11,65 triliun (sekitar Rp166 ribu triliun/ Rp 166 kuadriliun; kurs Rp14.256,85) jika menjadi target penambangan luar angkasa.

Pasalnya, asteroid ini merupakan kemungkinan mengandung logam berharga. Harga yang sangat mahal untuk asteroid dekat Bumi ini lantaran berisi deposit mineral langka dan dan berukuran besar.

Asteroid tersebut berukuran lebar lebih dari 1,6 kilometer. Asteroid yang dianggap sebagai motherlode logam tersebut diberi label 1986 DA, sedangkan yang lainnya diberi label 2016 ED85.

Menurut analisis baru yang diterbitkan di The Planetary Science Journal, asteroid tersebut “mungkin menjadi target penambangan asteroid di masa depan,”.

Penambangan luar angkasa telah mendapatkan daya tarik di komunitas ilmiah karena para ahli percaya bahwa prestasi tersebut dapat menjadi sumber logam yang lebih hemat biaya jika manusia mendirikan koloni di Bulan atau Mars.

Asteroid Ketiga

Lebih lanjut, para ilmuwan menunjukan asteroid yang unik ini dapat menjelaskan keaslian harta karun logam lain yang akan dituju NASA pada 2022 mendatang yakni asteroid misterius yang dikenal sebagai 16 Psyche. Asteroid 16 Psyche memiliki daya pikat tersendiri bagi para pecinta space mining atau penambangan luar angkasa.

Dilansir dari Cnet, asteroid tersebut diperkirakan terdiri dari bukit dan lembah yang terbuat dari logam murni. Para ilmuwan berpendapat itu adalah inti yang tersisa dari planet berbatu kuno yang pernah hancur.

Dijuluki “mini Psyches” karena asteroid kecil yang dijelaskan dalam studi baru ini kemungkinan adalah potongan-potongan yang telah putus dari pusat yang serupa. Namun, tim peneliti mencatat bahwa mereka tidak berpikir bahwa fragmen-fragmen ini adalah cabang dari 16 Psyche.

Meski demikian, 16 Psyche telah menjadi topik diskusi yang agak panas di antara para ilmuwan dan publik. Pasalnya asteroid tersebut diduga mengandung mineral senilai US$10.000 kuadriliun (Rp142,5 ribu kuadriliun).

Meskipun memiliki perkiraan harga yang selangit, namun dugaan-dugaan ini tak bisa terbukti hingga para ilmuwan memastikan secara langsung dengan pesawat ruang angkasa jenis logam apa yang dikandung oleh 16 Psyche.

Sebab, analisis objek dari Bumi terlalu jauh untuk memastikan komposisi objek tersebut. Sampai pemeriksaan semacam itu dapat terjadi, para peneliti harus mempertimbangkan opsi bahwa itu hanyalah semacam puing-puing belaka.

“Sangat bermanfaat bahwa kami menemukan ‘mini-psyches’ ini begitu dekat dengan Bumi,” kata Vishnu Reddy, profesor di Laboratorium Lunar dan Planet Universitas Arizona dan peneliti utama pada hibah NASA yang mendanai penelitian tersebut, seperti dikutip dari Hitech Glitz.

Perkiraan sementara berdasarkan data yang sudah dikumpulkan, para peneliti memperkirakan asteroid itu terdiri dari 85 persen logam, seperti besi dan nikel, dan hanya 15 persen silikat, yang pada dasarnya adalah batuan normal.
**(cnn/psm)