Ada Kalimat Tauhit di Koin Zaman Majapahit

171 dibaca

* Sejarah Keberadaan Mata Uang Zaman Kuno (2-habis)

Salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit adalah koin yang biasa digunakan dalam perdagangan. Hal yang menarik adalah adanya kalimat syahadat pada koin dari Majapahit yang secara umum dikenal sebagai kerajaan Hindu.

“Sejarah mata uang Majapahit itu kelanjutan dari kerajaan Mataram kuno, di mana masa abad ke-10 kerajaan Mataram kuno masih menggunakan emas dan perak. Mata uangnya juga bermacam-macam, mulai dari butiran jagung hingga perak yang kayak kontak lensa, itu hanya pada masa Mataram kuno. Uang itu berdasarkan intrinsik ya, berdasarkan berat uang tersebut,” ujar Kepala Bidang Pengumpulan dan Pengkajian Museum Nasional Tri Gangga di kantornya, Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Pada koin zaman Majapahit yang dikoleksi oleh Museum Nasional, kalimat syahadat ditulis dengan bahasa Arab. Di sisi lain, pada koin itu ada gambar wayang Semar dan Kresna.

Tri Gangga kemudian menjelaskan kemungkinan alasan adanya kalimat syahadat. Menurutnya, ada kemungkinan koin itu juga dipakai sebagai jimat.

“Itu bisa saja digunakan sebagai pegangan atau jimat, dengan uang dan tulisan syahadat diharapkan orang juga ikut menyebarkan agama Islam pada masa kerajaan Majapahit,” kata Tri.

Mengenai koin yang juga berfungsi sebagai jimat, Tri mengaitkan pula dengan budaya China. Di China juga banyak koin yang berfungsi sebagai jimat.

“Bisa digunakan sebagai pegangan jimat dan alat penukaran uang. Sama kayak China, bisa sebagai alat tukar juga menolak bala, bentuknya sama ya bulat. Kalau uang dengan ada tulisan Arab, ya kemungkinan besar ada untuk menyebarkan agama ke Kerajaan Majapahit,” ujar Tri.

Agama Islam sendiri masuk ke Nusantara sejak abad ke-7 Masehi melalui Barus, wilayah di barat daya Medan, Sumatera Utara. Selain itu, di Gresik, Jawa Timur, yang tak jauh dari Mojokerto, terdapat makam Fatimah binti Maimun. Makam itu ada sejak 1082 Masehi, sedangkan Majapahit berdiri pada 1293 Masehi.

“Memang ada bukti kalau Islam sudah ada pada masa Majapahit, dibuktikan dengan adanya makam-makam Islam di Troloyo,” ungkap Tri.

Nisan dan Koin Bertuliskan Tauhit

Baru-baru ini teori Majapahit sebagai kesultanan Islam menjadi viral di media sosial. Salah satu bukti yang digunakan untuk mendukung teori tersebut adalah koin Majapahit yang bertuliskan syahadat.

Namun, selain pada koin, tulisan Arab ternyata juga ditemukan pada nisan dari zaman kerajaan Majapahit. Muhammad Rubiul Yatim, seorang dosen untuk mata kuliah agama Islam dan ekonomi Islam di Universitas Pancasila.

Muhammad bercerita bahwa dia pernah menulis skripsi mengenai kompleks kuburan Islam yang terletak di Troloyo, Trowulan, Jawa Timur.

“Saya bagi kuburan-kuburan itu menjadi enam kelompok A hingga F dan khusus yang ada simbol kerajaan surya Majapahit-nya saya masukkan ke kelompok E,” ujarnya.

Dia melanjutkan, dalam kelompok E ini ada tujuh makam dan 13 nisan. Yang ada tulisan Arabnya empat dan yang ada hiasan bintangnya 10. Sementara itu, yang ada angka tahun Jawa-nya hanya empat.

Berdasarkan angka tahun tersebut, Muhammad menemukan bahwa yang paling tua berasal dari tahun 1376 Masehi, diikuti dengan yang berasal dari tahun 1380, 1418, dan 1469.

Sementara itu, nisan yang ada tulisan Arab berbunyi “Laa ilaha illallah”. Tulisan tersebut berada di balik nisan dan menghadap ke luar, sementara simbol surya menghadap ke kaki jenazah.

Muhammad lalu mengatakan, yang menjadi keunikan (nisan) adalah angka tahunnya, (orang itu hidup) ketika Raden Wijaya atau Patih Gajah Mada sedang berkuasa, dan yang dikubur adalah keluarga kerajaan Majapahit.

“Jadi, artinya Islam sudah masuk sampai ke keluarga kerajaan sehingga ada yang menviralkan bahwa patih Gajah Mada muslim dan lain sebagainya. Kalau mau dicoba dari titik itu, ya bisa-bisa saja. Namun, masih perlu bukti lebih banyak lagi,” ujarnya.
**(za/kmp)