Keindahan Wisata Black Canyon Petungkriyono di Pekalongan

204 dibaca

“Black Canyon Petungkriyono Pekalongan, Jawa Tengah. Dulunya dikenal dengan nama Kedung Sipingit.”(Foto: Rizal Mutaqin/GoogleMap)

Black Canyon Petungkriyono – Kabupaten Pekalongan, di Jawa Tengah, bukan hanya terkenal karena batiknya yang khas. Di sini kamu juga dapat berkunjung ke beberapa objek destinasi wisat yang tersedia.

Black Canyon Petungkriyono, namanya memang terdengar seperti destinasi wisata yang ada di Amerika Serikat, yakni Grand Canyon. Tetapi Black Canyon ini merupakan destinasi wisata asli dari Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Karena namanya yang menarik, destinasi wisata air ini mulai kedatangan banyak pengunjung. Terutama anak muda generasi milenial.
Pp
Tempat ini terdapat air terjun yang terdiri dari kedung atau kolam berundak. Diapit oleh tebing-tebing batu berwarna hitam.

Lokasi Black Canyon Petungkriyono

Black Canyon berlokasi di Desa Kayupring, Kecamatan Petungkriono, Kabupaten Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah. Berada di lembah di antara bebukitan yang hijau dan asri.

Rute Menuju Black Canyon

Jika rute awal dari pusat Kota Pekalongan jarak yang akan ditempuh adalah sekitar 30 km. Dengan membutuhkan waktu sekitar satu jam.

Dari Jalan Pantura arahkan kendaraan ke Kajen menuju Jalan Watusalam. Sesampainya di Kecamatan Doro perjalanan langsung dapat dilanjutkan ke arah Kecamatan Petungkriyono.

Cukup dengan mengikuti jalan tersebut, hingga sampai ke tujuan. Rute yang akan dilalui tentu naik-turun dan berliku karena letaknya yang berada di pegunungan.

Harga Tiket Black Canyon

Untuk dapat masuk ke kawasan Black Canyon pengunjung harus membeli tiket yang dibanderol seharga Rp 5.000,- per orang.
Harga ini di luar biaya parkir, penyewaan pelampung dan alat river tubing, serta menyewa spot untuk berkemah.

Jika kamu ingin menyewa pelampung dan peralatan river tubing cukup mengeluarkan biaya lagi sekitar Rp 10.000.

Begitu pun untuk menyewa tempat berkemah dengan mendirikan tenda sendiri. Cukup membayar dengan harga yang sama, yakni sebesar Rp 10.000 per spot. Sedangkan untuk biaya parkir bagi kendaraan. Parkir motor Rp 3.000 dan parkir mobil Rp 5.000.

Kedung Sipingit

Sebelum dikenal dengan julukan Black Canyon, tempat ini sebenarnya bernama Kedung Sipingit Petungkriyono. Dinamakan Kedung Sipingit karena dulu tempat ini meninggalkan kesan angker dari aliran Sungai Welo.
Berasal dari kata ‘singit’ yang dalam bahasa Indonesianya berarti angker.

Namun seiring berjalannya waktu dengan membangun branding yang kekinian, para pemuda setempat mulai memperkenalkan Kedung Sipingit Petungkriyono sebagai destinasi wisata dengan nama Black Canyon.

Diberi nama Black Canyon karena dinding bebatuan di sepanjang sungai ini yang berwarna hitam pekat.

Yang Bisa Dilakukan di Black Canyon

Di Black Canyon Petungkriyono kamu dapat memanfaatkan aliran Sungai Welo ini untuk melakukan berbagai kegiatan air.

Di antaranya dengan melakukan kegiatan river tracking, river tubing atau body rafting. Hal ini didukung dengan beberapa peralatan yang disewakan oleh pengelola setempat.

Kamu juga dapat menikmati kejernihan air ini hanya dengan bermandi-mandi kecil atau bermain air. Atau penduduk setempat menyebutnya dengan ber-‘ciblon’ atau bermain air. Selain itu kamu dapat bermalam di sini dengan berkemah membangun tenda di lahan yang disediakan.

Pengelola setempat telah menyediakan tempat bagi para pengunjung yang ingin menyewa titik spot untuk berkemah.
Yang terpenting adalah kamu dapat mengabadikan momen di sini. Bisa berfoto bersama kerabat atau teman-teman. Tentu dengan latar belakang pemandangan alam yang menarik dan masih segar.

Jika beruntung kamu juga dapat melihat hewan Owa Jawa yang berada di balik rerimbunan pohon-pohon besar di sekitar Black Canyon.

Black Canyon Masa Pandemi

Di masa pandemi ini sama seperti apa yang dianjurkan oleh pemerintah. Sebagai destinasi wisata, Black Canyon memberlakukan protokol kesehatan bagi para pengunjung yang berdatangan.

Seperti melakukan pengecekan suhu tubuh dengan batas tertentu, mewajibkan pengunjung mencuci tangan dengan sabun secara berkala, memakai masker dan menjaga jarak dengan pengunjung lainnya.

Juga bagi para pengunjung diimbau untuk membawa peralatan mandi pribadi. Hal ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 di area destinasi wisata.
**(genpi)