Marinir TNI AL Jago Sholawat, Tak Malu Jualan Risol

293 dibaca

Sosok anggota marinir TNI Angkatan Laut (AL), Prada Reza Prasetya Wibowo, hingga kini menarik perhatian publik. Hal ini lantaran suara merdunya saat bersholawat kerap dijadikan backsound kisah-kisah haru.

Seperti yang diketahui, Reza tak hanya jago bersholawat, tetapi ia juga jago kungfu. Tentu saja, hal tersebut berkat kegigihannya dalam berlatih.

Rupanya, kegigihan Reza sudah terlihat sejak ia masih kecil. Reza diketahui telah mencari uang sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Tak hanya itu, saat masuk SMK, Reza juga mencoba mencari uang dengan berjualan lumpia dan risoles.

Saat dihubungi merdeka.com via pesan WhatsApp, Prada Reza Prasetya Wibowo menceritakan kisah masa kecilnya.

Rupanya, saat masih kelas 6 SD, Reza sudah mencoba usaha kecil untuk menambah uang saku. Ia menawarkan kepada teman untuk menggambarkan anime favorit mereka.

“Saya sekolah di SDN Grogol Tulangan Sidoarjo. Di saat saya di bangku sekolah kelas 6 SD, saya gemar sekali menggambar walaupun tidak bagus namun itu juga menjadi usaha kecil saya untuk mendapatkan tambahan uang saku. Dengan menawarkan kepada teman untuk menggambarkan anime favoritnya atau menggambar idola mereka dan saya diberikan uang senilai 3000-5000 pada zamannya,” tulisnya saat dihubungi merdeka.com via pesan WhatsApp.

Berjualan Risol saat Masih SMK

Tak hanya itu, saat duduk di bangku SMK, Reza ternyata juga berjualan lumpia dan risoles. Hal ini ia lakukan agar memiliki celengan untuk membeli handphone.

“Kemudian di waktu saya sekolah di SMK KAL-2 Pelayaran, Saya kebetulan mengikuti ekstra kulikuler Wushu Sanda di latih langsung oleh alm. Gus Ari. Kemudian beberapa bulan beliau menawarkan kepada murid-murid wushu. Gus Ari: coba siapa yang mau jualan lompia sama resoles lumayan untuk tambahan celengan. Kemudian saya menjawab: saya saja yang jualan pelatih, lumayan buat celengan beli HP,” sambungnya.

Untuk Beli Handphone

Hasil berjualan lumpia dan risoles Reza gunakan untuk membeli handphone. Sementara uang lebihnya, ia gunakan untuk membeli handphone lagi dan dijual belikan kembali.

“Pada waktu itu saya belum mempunyai uang untuk beli HP, karena saya pribadi sudah cukup berterima kasih kepada kedua orang tua saya karena telah membiayai seluruh administrasi sekolah dan kebutuhan saya, selebihnya saya ingin mandiri tidak ingin merepotkan orang tua. Dimulai lah saya berjualan di sekolah pada waktu jam 07.00 wib s/d 13.00 Alhamdulillah 200 lompia / resoles selalu habis. Terkumpulnya uang saya bisa dapat membeli HP pada waktu itu masih merk blackberry kemudian ada uang lebih saya membeli hp lagi untuk dijual belikan kembali Berjalannya waktu saya berhenti berjualan dan ada keinginan untuk fokus pendidikan di karenakan bertepatan dengan UN. Setelah usai UN saya ada keinginan untuk daftar TNI AL di Surabaya. Alhamdulillah seleksi Tamtama Angkatan laut berhasil lolos dalam sekali Alhamdulillah kedua orang tua saya bangga
setelah mengetahui saya menjadi anggota TNI AL. Uangnya saya buat celengan pribadi pak soalnya kami tidak cerita ke orang tua kalau jualan,   jadi uang jajan itu utuh pak saya celengi… untuk beli HP untuk komunikasi dan kebutuhan sehari hari,” imbuhnya.
**(mdk/ris)