Kerangka Bayi Berusia 3.800 Tahun Ditemukan

145 dibaca

“Para arkeolog menemukan kuburan bayi guci sekitar 3 meter di bawah permukaan jalan di Jaffa, yang berasal dari Zaman Perunggu II pertengahan.”(Histecho)

Sebuah guci berusia 3.800 tahun berisi kerangka bayi telah ditemukan oleh para arkeolog di Israel. Temuan ini sekaligus menjadi pertanyaan arkeolog mengapa bayi dikubur dengan cara tersebut.

Dilansir di laman Nationalgeographic.co.id bahwa para arkeolog menemukan kuburan bayi guci sekitar 10 kaki (3 meter) di bawah permukaan jalan di Jaffa, yang berasal dari Zaman Perunggu II pertengahan.

“Kemungkinan karena tubuh bayi sangat rapuh dan mereka merasa perlu melindungi bayi itu dari lingkungan, meskipun sudah mati,” ujar Yoav Arbel, arkeolog Israel Antiquities Authority.

Akan tetapi, terdapat interpretasi bahwa guci itu diibaratkan seperti rahim, jadi pada dasarnya mengembalikan bayi itu ke perlindungan simbolis ibunya,” paparnya.

Dikutip dari Live Science, guci itu ditemukan di Kota Jaffa yang berusia 4.000 tahun. Kota yang merupakan bagian selatan dan tertua dari Tel Aviv ini adalah salah satu kota pelabuhan paling awal di dunia dan hampir terus diduduki sejak sekitar 900 SM.

“Kita berbicara tentang kota yang diperintah oleh banyak orang yang berbeda. Katakanlah banyak bendera berkibar dari tiangnya sebelum bendera Israel hari ini,” kata Arbel.

Lebih lanjut, terlepas dari betapa anehnya pemakaman bayi dalam guci di mata modern, menurut Arbel itu bukanlah penemuan yang tidak biasa untuk wilayah tersebut.

“Ada periode yang berbeda ketika orang mengubur bayi dalam guci di Israel pada Zaman Perunggu sampai kurang dari 100 tahun lalu,” kata Arbel.

Temuan itu telah dirinci dalam edisi ke-100 jurnal Atiqot, yang mencakup lebih dari 50 studi arkeologi lainnya dari Jaffa. Pasalnya, Jaffa telah hampir terus digunakan selama empat millennium yang menyebabkan kota itu menemukan temuan sejarah lainnya. Temuan sejarah lain yang dijelaskan dalam jurnal tersebut antara lain mencakup periode Helenistik, Tentara Salib, dan Ottoman.

Misalnya, di situs lain, Arbel dan timnya menemukan lubang sampah besar yang penuh dengan potongan amphorae (bejana keramik) impor yang berasal dari periode Helenistik, dari abad keempat hingga pertama SM.

“Amphorae berusia sekitar 2.300 tahun ini digunakan untuk menampung anggur. Tempat ini dibuat di berbagai Kepulauan Aegean Yunani seperti Rhodes dan Kos,” kata Arbel.

Para arkeolog juga menemukan 30 koin yang berasal dari periode Helenistik, Tentara Salib dari abad ke-12-13, Ottoman akhir abad ke-18-awal abad ke-20 dan Mandat Inggris pada  1942 berupa sisa-sisa setidaknya dua kuda dan tembikar yang berasal dari Kekaisaran Ottoman, 95 pecahan bejana kaca dari zaman Romawi dan Tentara Salib dan 232 kerangka laut seperti siput darat, tiga kancing mutiara yang berasal dari Laut Mediterania.

“Lubang yang satu ini memberikan lebih banyak bukti bahwa rute perdagangan antara Jaffa dan Yunani kuat, “ tambahnya.
**(faith)