Satgas Dinas DPRKP-CKTR Garap Ratusan Peti Mati

144 dibaca

• Wali Kota Surabaya: Saya Harap Tak Terpakai

Guna mengantisipasi lonjakan kematian akibat COVID-19, Satgas Dinas PU Bina Marga dan Pematusan dan juga Satgas Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) yang mengerjakan ratusan peti mati.

Ratusan peti mati tersebut, digarap di belakang Balai Kota Surabaya atau di depan Kantor Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan pembuatan ratusan peti mati tersebut adalah opsi terburuk untuk mengantisipasi lonjakan kematian pasien COVID-19.

Namun Eri, berharap peti mati yang dibuat tak dipakai karena, dia tak ingin ada korban lain akibat COVID-19.

“Tapi, saya tetap berharap peti ini tidak ada yang terpakai nanti, malah saya berharap tambah kurang, tambah kurang korban COVID-19 di Surabaya,” kata Eri, di Surabaya, Jumat (2/7/21).

Wali Kota Eri, mengatakan ratusan peti mati yang dibuat akan dikirim ke tempat pemulasaran jenazah pasien COVID-19.

“Pemkot memang membuat sendiri peti matinya, sehingga nanti ketika ada yang dikirim untuk pemulasaraan di Keputih, terus kami mandikan dan masukkan dalam petinya, lalu kami makamkan. Jadi, inilah yang kami lakukan, apapun akan saya lakukan untuk warga Surabaya,” kata dia.

Sehari 100 Peti Mati

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, menuturkan Pemkot Surabaya sudah mendirikan tenda di depan Kantor Pengelolaan Bangunan dan Tanah untuk tempat pembuatan peti mati.

Dalam waktu sehari, anggota Satgas membuat sebanyak 50-100 peti mati dengan ukuran standar yakni panjang 2,5 meter, lebar 40-43 sentimeter, tinggi 50 sentimeter.

“Jadi, yang sudah selesai langsung dibawa ke Keputih. Karena di sana juga menjadi tempat pemulasaraan jenazah,” kata dia.

Febriadhitya, menyebut sejak Juni 2021, jumlah permintaan peti mati untuk pemakaman secara protokol kesehatan terus meningkat. Data hingga tanggal 27 Juni 2021, ada sebanyak 490 pemakaman yang menggunakan protokol kesehatan.

“Jadi, ayo kita selamatkan anak, istri dan cucu kita, selamatkan keluarga kita dengan terus menjaga prokes. Jika kita sayang pada keluarga, tentu kita harus menjaga prokes, mari kita bersama-sama dan bergotong-royong melawan COVID-19,” ucap dia.

Sejak awal pandemi hingga Kamis (1/7/2021), tercatat ada 25.472 warga yang dinyatakan positif Covid-19 di Surabaya. Rinciannya, 23.418 orang sembuh, 1.402 pasien meninggal, dan 652 pasien dirawat.**(kmp/hen)