Candi Dadi Tempat Bertapa Pembesar Majapahit

262 dibaca

• Terlihat Megah, Ada Lubang Sumur Misterius

Cerita sejarah bangsa Indonesia memang selalu menarik untuk dibahas. Banyak peninggalan-peninggalan sejarah zaman kerajaan Nusantara yang masih berdiri kokoh hingga saat ini. Salah satunya Candi Dadi yang terletak di Desa Wajak Kidul, Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur.

Candi tunggal yang berada di puncak bukit ini menyimpan kisah misteri yang melegenda. Berdiri di ketinggian 360 meter di atas permukaan laut, candi ini konon digunakan sebagai tempat bertapa pembesar Majapahit. Berikut potretnya:

Megah di Atas Bukit

Melansir dari unggahan di Youtube JOIN Media, candi Dadi ini berada di ketinggian 360 meter di atas permukaan laut dan berada di tengah areal kehutanan RPH Kalidawir.

Sebenarnya, Candi Dadi merupakan bagian dari kompleks percandian, karena Desa Wajak Kidul bagian selatan merupakan perbukitan. Pada empat puncak perbukitan tersebut masing-masing terdapat satu buah candi dan Candi Dadi ada pada puncak tertinggi.

Pada puncak lain terdapat Candi Gemali, Candi Buto, dan Candi Urung (Bubrah). Namun, candi-candi itu kini hanya tinggal puing berserakan sedangkan candi Dadi masih berdiri kokoh.

Candi Dadi ini disebut sebagai salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit. Tempat ini konon digunakan sebagai salah satu tempat bertapa pembesar kerajaan. Dibangun sekitar abad ke-14 atau 15 Masehi dimana waktu tersebut di mana Majapahit sedang dalam masa kesuraman. Kerajaan Majapahit sering mengalami pertikaian akibat adanya problematika politik yang ada di istana pasca wafatnya Hayam Wuruk.

Dengan adaya hal tersebut, pembesar Majapahit pun memilih keluar dari istana dan pergi ke tempat yang jauh dari pusat pemerintahan. Mereka mengasingkan diri agar bisa menjalankan tradisi dan kepercayaan yang dianutnya.

Meski begitu, belum diketahui pasti siapa tokoh dari Kerajaan Majapahit yang membangun Candi Dadi ini.

Lubang Sumuran Misterius

Candi Dadi merupakan candi yang tidak memiliki hiasan dan arca. Denah candi ini sendiri berbentuk bujursangkar dengan ukuran panjang 14 meter, lebar 14 meter, dan tinggi 6,5 meter. Bangunan berbahan batuan andesit itu terdiri atas batur dan kaki candi.

Jika dilihat dari atas, Candi Dadi ini memiliki lubang sumur yang misterius dengan kedalaman sekitar 3 meter. Uniknya, lubang sumuran itu tidak bisa menampung air hujan walaupun hujan turun sederas apapun. Di dalam lubang sumuran itu tidak pernah menggenang air. Air yang turun disebut langsung meresap ke dalam melalui celah-celah bebatuan.

Dalam video yang dibagikan, disebutkan jika masyarakat sekitar sangat mencintai peninggalan sejarah tersebut. Beberapa masyarakat sekitar secara sukarela bergantian datang ke candi Dadi untuk merawat dan membersihkan komplek candi tersebut.**(mdk/ris)