Saat zaman susah dulu, ketika ia masih muda dan lontang-lantung, Cak Sodiq New Monata ternyata pernah ditolong rekannya, seorang tukang bakso di Pandaan Kabupaten Pasuruan.
Sosok tukang bakso itu, yang tak ia sebutkan namanya, pernah menolongnya dan tak akan pernah ia lupakan.
Saat susah itu, cerita Cak Sodiq, rekannya ini ngajak jualan bakso.
Yang membikin trenyuh, ia tak cuma ngajak, tapi juga rela memberi modal kepada Cak Sodiq.
“Dia bahkan jual sepeda motornya, uangnya dikasihkan saya untuk jualan bakso dan mie, sampai sakmono, dia berkorban gawe aku, akhirnya berkat dia aku jualan bakso dan mie dorong keliling kampung di sekitar Pandaan,” kenangnya
Menariknya, saat Cak Sodiq sekarang sudah sukses jadi Raja Dangdut Koplo dan namanya terkenal di Indonesia, ternyata temannya itu belum berubah, ia masih jualan bakso.
“Suatu saat kami pernah ketemu, dia masih jualan bakso, dia senang sekali saya sukses jadi penyanyi dangdut, arek iki tak rangkul, tak ucapno suwun biyen nolong aku, tak kasih duwek dia nolak tapi tak pekso ae,” kata Cak Sodiq.
Ingat zaman susah pernah ditolong orang lain, karena itu, saat ini kalau ada penyanyi atau orkes yang ingin sukses, Cak Sodiq tak pernah segan berbagi ilmu.
“Penting duwe konco, saat susah atau jatuh, temanmu lah yang pertama menolongmu, karena itu ojok sombong koen karo konco-koncomu,” katanya.
Cak Sodiq mengaku sampai sekarang ia pintar bikin bakso, masak mie maupun nasi goreng.
“Saya sekarang buka gerai martabak, baru satu gerai di daerah Pandaan, dungakno berkembang dadi AKEH ya, ” katanya. (dah)
