Walikota Surabaya Larang Sekolah Tatap Muka

114 dibaca

Vaksinasi guru, tenaga pendidik dan perangkat sekolah di Kota Surabaya sudah mencapai 95 persen. Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita menjelaskan, hanya ada sekitar 1.000 guru yang tersisa.

”Kurang lebih 1.000 orang lagi. Terdiri atas guru dan tenaga pendidik. Mereka dari tingkat SMA,” jelas Febria Rachmanita pada Selasa (22/6/21).

Dari catatannya, terdapat 48.000 guru di Surabaya. Mereka terdiri atas guru dari PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA.

”Guru PAUD, TK, SD, dan SMP sudah semua. Total sudah 47.000. Sudah 95 persen,” ujar Febria Rachmanita.

Meski demikian, pelaksana pembelajaran tatap muka (PTM) yang awalnya direncanakan dimulai pada 5 Juli, besar kemungkinan batal.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan, pihaknya harus melihat kondisi dan peningkatan Covid-19 di Surabaya sebelum PTM dimulai.

Per Senin (21/6), terdapat 24.800 kasus aktif di Surabaya. Sebanyak 68 di antaranya merupakan kasus baru, 283 merupakan kasus aktif, dengan 23.133 di antaranya telah sembuh. Selain itu, ada 1.384 pasien meninggal dunia.

”Kalau kondisi tetap naik dan itu membahayakan anak-anak saya Insya Allah tatap muka juga akan saya batalkan,” tutur Eri.

PTM tersebut, lanjut Eri, rencananya dimulai pada Juli usai penerimaan siswa baru. Dia mengaku sudah melakukan asesmen. Dari hasil pengawasan asesmen itu, ada beberapa sekolah yang sudah bisa dibuka.

”Tapi dengan kondisi yang naik seperti ini, tidak bisa dilanjutkan karena tanggung jawab keselamatan anak-anak adalah tanggung jawab saya. Saya lebih mengutamakan keselamatan mereka,” tegas Eri.

Saat ini, pemkot akan meninjau dan menganalisis cara-cara dan metode baru supaya pelajar tidak bosan.

”Akan dikoordinasikan dengan dinas pendidikan untuk melakukan inovasi kepada anak didik,” ujar Eri.
**(jp/ris)