Pemilik Restoran “Bodong” Surabaya Diringkus Polisi

150 dibaca

“Video beredar di media sosial seorang pelanggan yang kecewa dengan menu makanan tak sesuai ekspektasi. Restorannya saat dilihat juga bikin syok.”

Pemilik restoran bodong pada layanan ojek online, di Surabaya, Jawa Timur, dibekuk oleh aparat kepolisian. Dugaan penipuan ini sebelumnya membuat heboh netizen di media sosial, setelah seorang warga mengaku ditipu.

Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, Iptu Arief Ryzki Wicaksana mengatakan pemilik resto bodong itu, ES, telah ditetapkan sebagai tersangka dan berhasil ditangkap pihaknya beberapa hari lalu.

“Kami amankan yang bersangkutan dua hari lalu, Selasa. Tersangka atas nama ES,” kata Arief, saat dikonfirmasi, Jumat (18/6/21).

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara ES diduga memiliki puluhan outlet restoran bodong yang mencatut sejumlah nama restoran ternama.

“ES ini pemilik, yang bersangkutan itu punya puluhan outlet, artinya restoran yang mencatut nama restoran asli,” ucapnya.

Modusnya, ES disebut memiliki sejumlah toko yang tersebar di beberapa lokasi di Surabaya. Di tiap satu tokonya ternyata terdapat banyak akun restoran Bodong.

“Jadi dia di satu tempat itu ada beberapa restoran. Jadi satu tempat ada lima restoran, ada beberapa tempat. Yang punya dia [ES] satu orang,” kata dia.

Tak hanya itu, dalam melancarkan aksinya, ES juga diduga melakukan identitas milik orang lain untuk mendaftarkan restoran bodongnya ke penyedia layanan atau aplikator.

Sebelumnya, Jagat maya dihebohkan dengan kemunculan video dari seorang warga yang mengaku menjadi korban dugaan penipuan restoran bodong di aplikasi GrabFood dan GoFood.

Dalam video tersebut korban yang merupakan warga Surabaya mengatakan bahwa dirinya memesan makanan di aplikasi GrabFood dan GoFood. Namun, pesanan itu tidak sesuai dengan menu yang ada di aplikasi.

“Ini ada penipuan resto berkedok Grab Food, kelihatan makanannya enak-enak ya tapi kalian harus lihat datangnya gimana dan harganya enggak masuk akal, jadi dia punya beberapa akun GrabFood dan GoFood, dengan nama nama resto terkenal juga misalnya Bebek Purnama, Pecel Dharmahusada terus Nasi Padang Ampera, ini semuanya dengan tempat yang sama,” ujarnya.

Dalam video itu ia bahkan memperlihatkan kondisi resto GoFood dan GrabFood bodong yang mengatasnamakan tempatnya sebagai restoran terkenal. Tak tanggung-tanggung restoran tersebut mencatut tujuh nama tempat makan terkenal di Surabaya.

“Ini ya kondisinya itu ada [handphone yang terhubung aplikasi] Grab banyak, ini beberapa menu yang tadi menu restoran-restoran terkenal tapi modelnya seperti gini, harganya enggak murah, lima bungkus 95.200 nasi pecel enggak ada apa-apanya,” ujarnya.

Korban mengaku bahwa kejadian yang menimpanya sudah sering terjadi. Beberapa driver GoJek dan Grab juga telah mengetahui penipuan ini.
**(cnn/hay)