Air Mati, Pengurus HIPAM Angkat Tangan

151 dibaca

Beberapa desa di wilayah Kabupaten Malang, Jatim, sejak bulan Agustus 2020 lalu mengeluhkan matinya penyaluran air bersih. Bahkan HIPAM Tirta Sari (Himpunan Pengelola Pemakai Air Minum) Genengan Pakisaji membenarkan penyaluran air bersih mati total.

Pengurus HIPAM, Rebin mengatakan bahwa memang sejak tanggal 9 Agustus 2020 lalu, air bersih mati total dari Dsn. Mbunder Genengan, Dsn. Pidek dan Dsn. Mbadut Karangduren.”Pipa mati tersebut ada kampung tangguh di Dsn. Mbadut dan air yang mengalir ke Mbadut Karangduren mati dan baru mengalir 26 September 2020,” katanya.

Menurutnya, kerugian yang ditimbulkan akibat air bersih mati, pengurus tidak memberikan solusi apa pun dan banyak warga mandi di sungai ada juga yang mencari air di tetangga desa.

Kepala Desa Karangduren,
Sihabur Romli, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa air bersih di Dsn. Pidek dan Mbadut Karangduren mati total.”Saya sudah cek ada 16 titik untuk warga Pidek bisa mengambil air di mushola atau di makam yang tidak ada meterannya, saya akan mencarikan solusi untuk warga Pidek dan Mbadut,” ujarnya.

Menurut warga Dsn. Pidek, Siti Aminah, mengatakan bagi dirinya tidak ada masalah jika tiap siang harus membawa anaknya untuk mandi dan mencuci di rumah saudaranya.”Kalau malam hari sya merasa kesulitan air bersih, karena ada anak-anak kecil yang setiap saat butuh air,” katanya.

Menurut seorang tokoh masyarakat, Supri tindakan pengurus HIPAM itu patut disayangkan karena tidak memberikan solusi dan ada pemberian tahu jika air mati.

“Siapa yang bertanggungjawab apalagi masa pandemi sekarang ini. Harusnya dia bertanggung jawab terhadap apa yang terkait mati air bersih,” keluh Supri.
(Ahmad/Agus/Jono)