Pembagian Program PIP di Malang

204 dibaca

Program Indonesia Pintar (PIP)
diberikan 10.400 siswa kepada kepala sekolah yang telah menerima SK-PIP. Program PIP diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Pebruari 2020 lalu, merupakan bantuan perluasan akses dan kesempatan belajar dari pemerintah kepada peserta didik, juga mahasiswa dari keluarga kurang mampu.

Pembagian Program Indonesia Pintar di Pendopo Peringgitan Jl. Agus Salim Kota Malang, disaksikan langsung oleh
anggota Komisi X DPR RI, Dr. Ahmad Basarah, secara virtual, Jumat (28/8/20).

PIP diterbitkan berdasarkan Permendikbud No 10 Tahun 2020 diharapkan mampu menjangkau pendidikan disemua lini dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Agar peserta didik dapat mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia.

Dalam sambutannya, Ahmad Basarah mengatakan kondisi pandemi Covid-19 ini Malang Raya adalah daerah pemilihannya. Program PIP tetap dijalankan dengan protokol kesehatan dan kehadiran dalam virtual tidak mengurangi rasa persaudaraan antara kita semua terutama yang telah hadir di Pendopo Peringgitan sekarang ini.

“Generasi penerus tidak ada lagi yang putus sekolah, karena terkendala biaya sekolah. PIP dapat membuktikan bahwa negara hadir di tengah masyarakat terutama dalam masa pandemi Covid-19 sekarang ini,” tegasnya.

Surat persetujuan beasiswa Program Indonesia Pintar dari 24.227 untuk mendapatkan PIP. Sekarang sudah keluar SK persetujuan untuk 18.121 dengan rincian untuk siswa SD 10.942, siswa SMP 4.225 dan siswa SMA/Kejujuran 2.954 sedangkan sisanya 2.194 akan dimasukkan usulan pada rapat kerja Komisi X dengan Kemendikbud pada tanggal 30 Agustus 2020 besok.

“Jika ada siswa di lingkungan Anda yang belum mendapatkan PIP bisa langsung hubungi staf ahli saya H. Syaifuddin Zuhri agar dikoordinasikan,” pinta Ahmad Basarah.

Sementara itu Bupati Malang, Drs. H. M Sanusi MM. dalam sambutannya mengatakan program PIP ini tidak ada potongan sedikit pun semuanya langsung diterimakan kepada siswa melalui Korwil dan kepala sekolah masing-masing.”Kalau ada yang memotong laporkan saya dan saya akan tindak tegas. Program PIP ini agar memberikan manfaat nyata bagi jalannya pembangunan,” ujar HM. Sanusi.

Lebih jauh Bupati Malang menegaskan dengan PIP ini agar dapat meningkatkan motivasi belajar para peserta didik juga menambahkan semangat dalam menuntaskan program pendidikan demi mewujudkan masyarakat Kabupaten Malang yang cerdas dan berdaya saing.

Terhadap pernyataan kontroversi FMPP yang diketuai Apsn membuat geram dunia pendidikan juga Dewan Pendidikan Kabupaten Malang. Pasalnya pernyataan dari Apsn itu tanpa disertai bukti yang ada.

Menurut Dr. Rahmad Hidayat, sebelum dirinya masuk di Dinas Pendidikan masalah itu ada, tetapi setelah dirinya masuk ke Dinas Pendidikan belum menerima laporan tarikan sebagai mana yang dituduhkan FMPP.”Terkait masalah yang ditumpang sudah ditangani oleh Inspektorat.

Hal senada juga diungkapkan oleh pengurus Dewan Pendidikan Kabupaten Malang jika terkait BOSDA mekanisme memang melalui DPRD dan diajukan ke Provinsi Jawa Timur, baru setelah disetujui anggaran bisa keluar.(AHMAD/AGUS)