Menteri Sosial Sambangi Klungkung, Bali

162 dibaca

Dalam kunjungannya ke Bali, Menteri Sosial, Juliari P Batubara menekankan pentingnya suplai produk pangan lokal ke e-warong, untuk menggerakan ekonomi kerakyatan.

Juliari P Batubara tiba di Banjar Pancingan, Desa Kusamba sekira pukul 10.00 Wita, dan disambut langsung Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta.

Seusai meninjau penyerahan BST di banjar tersebut, menteri sempat menyinggung bagaimana  imbas dari pandemi Covid-19 terhadap sektor perekonomian di Bali.

“Selama ini saya ke Bali, baru kali ini saya lihat Bali sangat sepi dari aktivitas pariwisata. Bahkan jauh lebih sepi dari saat Bom Bali I. Sehingga dampak ekonomi bagi masyarakat Bali secara umum sangat terasa saat ini,” ujar Juliari P Batubara.

Oleh karena belum membaiknya kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat, pemerintah pusat  pun memperpanjang penerimaan BST hingga akhir tahun 2020.

“Selama pandemi Covid-19 ini tentu kegiatan ekonomi masyarkaat terpengaruh. Meski tidak bisa menggantikan penghasilan masyarakat sepenuhnya, tetapi setidaknya bisa mengurangi kesulitan dan beban warga dimasa pandemi ini.

“Apa yang kami berikan ini, mudah-mudahan juga bisa menggerakkan ekonomi lokal, dan bisa dibelanjakan di daerahnya masing-masing,” ujar Mensos Juliari Batubara.

Setelah meninjau penyaluran BST, rombongan Menteri Juliari P Batubara lalu menyempatkan diri meninjau salah satu E-Warong di Desa Pesinggahan, Klungkung. E-warong merupakan beberapa warung di desa, yang ditugaskan Dinas Sosial untuk dapat menyalurkan BPNT (bantuan pangan non tunai) ke masyarakat.

Mensos berharap produk pangan seperti beras, telur yang dijual atau disalurkan di E-Warong kepada warga penerima manfaat  di Kabupaten Klungkung, bisa di suplai dari produk lokal Klungkung sendiri.

Sehingga anggaran untuk bantuan pangan dari pusat, bisa digerakkan di daerah masing-masing untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan.

“Bantuan dari pemerintah pusat untuk program bantuan pangan non tunai (BPNT) itu nilainya total sampai Rp 40 triliun,” paparnya.

Mensos mengharapkan jika anggaran ini dimaksimalkan, dengan mendatangkan produk lokal dan disalurkan di E-warong, tentu sangat mampu menggerakkan ekonomi lokal.

Sementara Bupati Klungkung, I Nyoman  Suwirta mengatakan, pihaknya tidak bisa berlama-lama hanya mengandalkan penyaluran BST untuk mengentaskan kemiskinan di Klungkung.

Menurutnya  harus segera menggarap sektor riil, sehingga perputaran  ekonomi terjadi  di Klungkung. Termasuk mulai menjalankan program pemberdayaan, yang sudah direncanakan sebelumnya.

Misalnya dengan memberikan bantuan dan pelatihan kepada 100 KK miskin, untuk berkebun menggunakan hydroponik. Dengan harapan semua hasilnya bisa terserap dengan baik, hingga membantu meningkatkan pendapatan petani.

Termasuk mulai menggenjot program padat karya dan berbagai pelatihan kerja.

“Kami juga akan mendukung program Gubernur Bali terkait pasar gotong royong juga melakukan kegiatan pemberdayaan, padat karya dan pelatihan. Karena kita tidak bisa menunggu bantuan terus dengan situasi seperti ini,” kata Suwirta.

Turut hadir dalam legiatan tersebut, dari PT. Pos Indonesia, anggota DPR RI Dapil Bali Made Urip, Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali, Wakil Ketua DPRD Klungkung Tjokorda Gde Agung, Sekda Klungkung I Gede Putu Winastra dan undangan lainnya.
(setneg/alam)