“Tetap Waspada, Tak Perlu Panik”

157 dibaca

Maraknya pemberitaan terkait penyebaran virus Corona atau  COVID-19 yang menyebar di dunia. Membuat masyarakat menjadi khawatir dan cemas dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pasalnya, sudah banyak korban jiwa meninggal akibat virus Corona.
Oleh sebab itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berharap agar masyarakat Jawa Timur tetap tenang pasca meninggalnya pasien positif corona di Solo, Jawa Tengah. Diketahui, pasien tersebut merupakan warga Magetan, Jawa Timur.
“Tetap wapada, tapi tidak perlu panik berlebihan. Kami terus memonitor perkembangan situasi virus corona khususnya di Jawa Timur,” ungkap Khofifah .
Saat ini Pemprov Jawa Timur terus berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Tengah dan Kementerian Kesehatan. Pemerintah sendiri masih menelusuri pasien yang meninggal di Solo, termasuk riwayat perjalanan dan dengan siapa saja pasien tersebut berinteraksi.
Opsi isolasi pun sudah dilakukan oleh rumah sakit rujukan sebagai langkah pencegahan. Khofifah juga menghimbau kepada siapapun yang merasa pernah berinteraksi dengan pasien tersebut untuk segera memeriksakan dirinya di RS rujukan terdekat.
“Jangan tunda jika mengalami gejala yang terindikasi virus corona yaitu (demam, batuk ) Kami menjamin seluruh pemeriksaan yang dilakukan tidak berbayar,” tegasnya.
Khofifah yakin cara paling efektif dalam pencegahan corona adalah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan cara yang benar, jika batuk ditutup dengan siku juga mengkonsumsi buah-buahan, air putih dan olahraga yang cukup.
“Kedua cara tersebut tidak hanya ampuh dalam mencegah penyebaran virus corona, namun juga virus-virus berbahaya lain seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) yang juga menjadi momok di setiap musim penghujan,” ujarnya.
Di Jawa Timur sendiri, kasus DBD telah mencapai angka 2.016 kasus DBD dengan 20 pasien meninggal dunia. Naik dari sebelumnya yang sebanyak 1.766 kasus dengan 15 berujung kematian pada 10 Maret lalu. Kasus demam berdarah paling banyak ada di Trenggalek, Jember dan Banyuwangi. (Haris)