“Saya pikir masyarakat tidak perlu khawatir karena Bulog sudah menyiapakan stok yang banyak. Ke depan harga juga akan stabil karena dibantu dengan operasi pasar,” ungkapnya ketika di temui di kantornya kepada Posmonews.com.
Hingga kini Bulog Jatim masih memiliki stok beras yang tersedia sekitar 60.5000 ton. Dan optimis bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Jawa Timur tiga hingga empat bulan kedepan. Tidak hanya mencukupi, ternyata beras-beras yang tersimpan di gudang bulog ini merupakan produksi petani dalam negeri. Bahkan bulog Jatim, menghindar pasokan beras impor untuk di konsumsi masyarakat
Karenanya, Khozin, Kepala Bulog Divre Jatim, pun memastikan bahwa kualitas yang ada masuk dalam posisi tinggi karena benih yang digunakan petani-petani local adalah benih unggulan. Oleh sebab itu, dia mengajak masyarakat itu mengonsumsi beras local, yang akan secara otomatis bisa meningkatkan ekonomi daerah. Menurutnya, mengonsumsi beras lokal, secara tak langsung sama artinya memperkuat ketahanan pangan daerah.
“Secara kualitas dan rasa beras lokal kita tidak kalah dengan beras-beras luar. Memang secara tampilan beras luar terlihat puth dan panjang, disbanding dengan beras lokal. Akan tapi untuk rasa. Baras kita jauh lebih enak dan padat/pulen dari pada beras impor. Selain itu, kalau kita mengkonsumsi beras lokal, itu sama juga bisa memajukan petani-petani lokal,,”jelasnya.
Menurut penuturan Khozin, gerakan kembali ke pangan lokal yang sesungguhnya tidak hanya meningkatkan kwalitas beras saja. Akan tetapi juga bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat sektor pertanian daerah. Dengan indeks pertanaman bisa panen lebih dari satu kali bahkan sampai tiga kali panen dalam setahun. HARIS
