Perkutut Putih untuk Ritual Pejabat

829 dibaca

Memelihara burung tidak sembarangan. Banyak orang memelihara burung hanya sekadar hobby. Namun juga memeliharan burung dikarena mempunyai maksud-maksud tertentu. Untuk itu kami akan sedikit mengorek keberadaan perkutut putih. Benarkah perkutut putih untuk ritual para pejabat?

Perkutut Putih merupakan salah satu “karuranggan” yang banyak dicari para pejabat. Berbicara tentang perkutut lokal atau “perkutut katuranggan” tidak akan jauh-jauh dari mitos atau legenda dan sejarah zaman Kerajaan Majapahit. Karena para pejabat pada zaman Majapahit pasti memiliki perkutut putih. Mitosnya bisa untuk mendatangkan keberkahan hidup, ketentraman dan menolak bala.

Kuatnya mitos burung perkutut ini tidak heran jika di pasaran harganya cukup tinggi antara Rp 1-2 juta untuk yang muda. Sedangkan Rp 5-10 juta untuk yang cukup berumur karena semakin tua umurnya makan harganya semakin mahal. Bahkan  jika ada yang ingin membelinya secara VIP bisa mencapai Rp 10-20 juta.

Namun untuk harga sebetulanya sih sangat berfariatif tergantung daerah masing-msasing bahkan ada yang herganya ratusan ribu untuk perkutut putih dan perkutut Majapahit lainya. Bukan hanya karena mitosnya yang cukup kuat karena untuk mendapatkan anakan perkutut putih bukan perkara mudah, sebab ketika indukan perkutut putih dikawinkan  dengan perkutut putih belum tentu menghasilkan perkutu putih.

Mitos yang beredar perkutut ini merupakan hasil perkawinan sedarah atau sekandung yang berlangsung selama 5 sampai 10 tahun. Namun perkutut doreng atau perkutut biasa lainya yang membawa darah putih, maka suatu saat akan menghasilkan pekutut putih. Dengan eksotisnya jenis burung perkutut lokal ini dari fisik dan “manggung”nya berbeda dengan jenis perkutut Bangkok. Lalu dari segi sulitnya mendapatakn dan harganya yang tinggi, membuat adanya celah yang dimanfaatkan oleh para oknum nakal dengan memalsukan perkutu daganganya apalagi untuk para perkutut mania yang pemula.

Tak heran sekarang ini banyak penjual perkutut putih di tepi-tepi jalan. Setelah beberapa lama, ternyata saat berganti bulu warnanya berbeda bahkan belum sampai berganti bulu pun warna putihnya memudar dan terlihat garis-garis di bulunya. Dapat dipastikan perkutut putih yang di belinya palsu, padahal ada orang yang sudah cukup lama memelihara perkutut pun ternyata masih bisa tertipu.

Sedikit diketahui bahwa untuk memilih burung perkutut putih. Di antaranmya:

  1. Mata berwarna merah dan matanya tidak berkedip saat disorot dengan sinar cahaya dan tembus  serta saat terkena sinar matahari juga akan tetap merah.
  2. Paruh dan kaki berwarna putih
  3. Saat “piyik” atau anakan berwarna sawo matang dan berbulu putih hingga dewasa tidak berubah
  4. Warna bulu putih memplak seperti putih kapas tetapi kadang juga ada sedikit lurik tipis, pada sayap ada belang coklat tipis
  5. Pada ekor ada sedikit semburat coklat.***