Benteng pendem terletak di sekitar pantai Teluk Penyu, Kabupaten Cilacap, JawaTengah. Benteng yang dibuat pada zaman Kompeni itu konon menyimpan misteri dan terdapat harta terpendam. Bagaimanakah kebenarannya? Berikut laporan Adji posmonews.com.
SEJARAH mencatat, Benteng Pendem merupakan benteng pertahanan pada zaman Belanda yang dibangun tepat di pintu masuk pelabuhan laut Cilacap pada waktu itu. Memang, jika dilihat letaknya sangat strategis. Sebab, di sebelah selatan terdapat Pulau Nusakambangan. Bangunan Benteng Pendem sendiri terpendam di dalam tanah, sehingga dapat menjadi pertahanan yang kuat.
Layaknya benteng yang menjadi tempat pertahanan, benteng seluas 10.5 ha ini adalah markas pertahanan untuk melindungi serangan dari Laut Selatan. Sementara itu, Benteng Pendem dikelilingi dengan parit-parit. Pada bagian atasnya dilengkapi dengan benteng pengintai yang dapat digunakan untuk mengintai, siapa saja yang akan mendarat dan masuk ke Cilacap melalui Pelabuhan Cilacap.
Bukan hanya lingkungan yang indah pada Benteng Pendem. Namun, cerita dan sejarahnya membuat orang ingin mengetahui lebih banyak tentang benteng yang didirikan pada tahun 1816 . Konon pada benteng Pendem juga tersimpan harta karun. Namun, tidak dapat terlihat dengan kasat mata. Harta karun yang terpendam di dalamnya konon ditunggu oleh gaib penunggu yang ada di Benteng Pendem.
Benteng Pendem memang kondisimya dahulu digunakan untuk pertahanan ini sekarang sudah lain fungsinya. Yaitu sebagai cagar budaya dan tempat wisata. Namun, Benteng Pendem masih menyimpan berbagai cerita yang menarik untuk disimak. Udara Pantai Selatan sangat terasa ketika kita berada di daerah Benteng Pendem dan angin laut selalu menyapu wajah pada siapa pun yang datang.
Posmo bersama spiritualis R. Roejianto menyambangi Benteng Pendem. Setelah memasuki gerbang benteng kami pun langsung berjalan mengelilingi benteng dengan melalui jalan yang ada di pinggiran parit. Tampak bangunan kuno yang bertatakan batu bata sangat kokoh dan kuat. Di sisi lain kelihatan pula air di parit-parit. R. Roejianto mengambil tempat untuk bermeditasi dan duduk bersila diam sejenak hingga sudah melampaui pada alam bawah sadarnya. “Ada petunjuk yang saya dapatkan,” katanya setelah meditasi selesai.
Selanjutnya diceritakan bahwa dirinya bertemu dengan gaib Ratu Kidul dan Soekarno seakan-akan jelas di depannya. Bahkan bukan hanya itu saja, rupanya pada meditasinya juga melihat dengan jelas adanya tongkat komando Soekarno dan lempengan emas yang jumlahnya banyak.
Menurutnya, yang kali pertama menemui adalah sosok Presiden pertama RI, Soekarno. Yang di tangannya memegang tongkat komando. Konon, tongkat komando ini berada di sekitar Benteng Pendem. Saat itu pun sosok yang mirip dengan Soekarno hanya diam. Tidak memberikan pesan apa pun, namun menunjukkan sebuah tongkat yang selalu dibawanya. ”Setelah beberapa saat saya merasakan bahwa sosok yang mirip dengan Soekarno menghilang,”terangnya.
Selanjutnya dipaparkan, setelah lenyapnya bayangan sosok Soekarno secara tiba-tiba ada bayangan datang dengan sosok yang mirip sekali dengan Ratu Kidul. Dengan busana layaknya seorang ratu tampak ayu dan berwibawa, bersamaan dengan itu muncul pula di sekelilingnya batangan emas yang berjumlah banyak dan menumpuk. Di samping itu perhiasan seperti kalung, gelang dan permata yang jumlahnya tidak sedikit. Seakan sosok Ratu Kidul ini menunjukkan bahwa di Benteng Pendem tersimpan harta karun yang terpendam.
Tentang harta karun R. Roejianto menyebutkan bahwa untuk mengetahui ada atau tidaknya harta karun biasanya seseorang harus melakukan terawangan dan ilmu terawangan harus dikuasai agar terawangannya tidak meleset. Selain itu juga jika memang pada terawangan menunjukkan adanya barang berharga ataupun benda pusaka maka seseorang harus menguasai ilmu tarik benda pusaka. Yaitu salah satu ilmu yang dapat untuk menarik benda pusaka maupun harta karun. “Biasanya ketika ada harta karun ataupun emas berada dalam suatu tempat dan terpendam di tanah maka akan cepat dikuasai oleh gaib yang berada pada tempat tersebut yang diidentifikasi lewat terawangan,”jelas R. Roejianto.
Tentang ilmu tarik harta karun juga sulit dikuasai harus melalui berbagai latihan yang tidak gampang untuk seseorang mendapatkannya. Di samping itu juga untuk menarik harta karun harus dengan serangkaian ritual yang tidak mudah untuk dijalani. Berbagai ubarampe harus disediakan tergantung kepada pertunjuk yang didapatkan.
Pernah tersiar kabar tentang adanya harta karun yang berada di Laut Selatan. Tidak sedikit orang yang berusaha untuk mendapatkan, namun hingga kini belum pernah terdengar kabar yang berburu harta karun dan mendapatkannya di Laut Selatan. Artinya kalaupun ada, maka tetap harus melalui beberapa tahapan ritual. ***