Uji Program Makan Bergizi Gratis di Lamongan Targetkan 3.500 Siswa

59 dibaca

▪︎LAMONGAN – POSMONEWS.COM,-
Pemerintah Kabupaten Lamongan bekerja sama dengan Kodim Lamongan dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) resmi melounching Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Dan sebagai uji pelaksanaan program ini Lamongan menargetkan 3.500 siswa dari tingkat TK hingga SMA.

Pengujian program ini dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan bekerja sama dengan Kodim Lamongan dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Lamongan. Kegiatan berlangsung pada hari Senin, 6 Januari 2025, di enam sekolah yang ditentukan.

“Hari ini adalah momen penting bagi Kabupaten Lamongan dengan dilakukan uji coba untuk 3.500 siswa di enam sekolah. Kami akan memantau pelaksanaannya dan melakukan evaluasi. Semua ini telah dipersiapkan dengan baik untuk kemudian dipresentasikan,” ungkap Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi.

Data yang dihimpun media ini, ada enam sekolah yang terlibat dalam program ini, meliputi TK Kartini Lamongan dengan 25 porsi, SDN Kepatihan sebanyak 192 porsi, SDN Jetis 3 sebanyak441 porsi, SDN Jetis 4 sebanyak 380 porsi, SMPN 1 Lamongan sebanyak 1.047 porsi, dan SMAN 1 Lamongan sebanyak 1.415 porsi.

Sementara itu Dandim 0812 Lamongan, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan, menjelaskan bahwa uji coba program makan bergizi gratis ini akan berlangsung selama lima hari, dari 6 hingga 10 Januari 2025.

Dandim menambahkan, salah satu tujuan dari program ini adalah untuk menciptakan generasi muda yang berkualitas melalui penyediaan makanan sehat dan bergizi.

Dengan penerapan makan siang bergizi, diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas gizi di dapur sekolah.

“Semoga setelah proses evaluasi, program ini dapat berlanjut. Ini akan membuka jalan bagi lebih banyak dapur sehat yang mampu melahirkan generasi muda pemimpin bangsa di masa depan,” harapnya.

Seadangkan Kepala SPPG Kabupaten Lamongan, Agustina Nurul Hardian, mengungkapkan bahwa setiap porsi makanan telah disesuaikan dengan kebutuhan gizi anak.

“Tim kami terdiri dari ahli gizi yang menghitung dan mengukur kebutuhan gizi sesuai dengan usia siswa, mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA. Setiap porsi telah dirinci sesuai dengan isi piring gizi seimbang, termasuk karbohidrat, protein nabati, protein hewani, dan sayuran,” terangnya.

Agustina juga menyoroti tantangan dalam penyajian menu sayuran, mengingat masih banyak anak yang enggan mengonsumsi sayur. Untuk itu, SPPG Lamongan berencana untuk mengganti variasi menu sayuran setiap harinya.

“Jika banyak anak yang tidak menyukai sayur, kami akan menyesuaikan menu di minggu atau bulan berikutnya. Ada 22 menu berbeda yang tersedia selama hari kerja. Kami juga telah meminta informasi mengenai alergi dari sekolah, agar menu dapat disesuaikan,” tutupnya.▪︎[DANAR SP]