Kementerian PUPR segera Bangun Jembatan Patihan

183 dibaca

▪︎MADIUN – POSMONEWS.COM,-
Terputusnya Jembatan Patihan, Madiun, Jawa Timur, April 2021 akibat tergerus aliran sungai Bengawan Madiun. Kini jembatan tersebut akan segera dibangun tahun 2024 ini.

Sedangkan status Jembatan Patihan, meski berada di wilayah Kota Madiun, tanah di bawah jembatan tersebut merupakan aset Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo. Sehingga, upaya perbaikan jembatan tersebut wajib mendapatkan persetujuan dari BBWS Bengawan Solo.

Pemerintah Kota Madiun mengusulkan dukungan anggaran untuk pembangunan kembali jembatan yang putus di Kelurahan Patihan ke Pemerintah Provinsi Jatim dan pusat.

Seperti diketahui Jembatan Patihan runtuh dan terputus setelah dua dari enam tiang penyangganya ambrol akibat derasnya aliran Sungai Bengawan Madiun pada awal April 2021 lalu seiring tingginya curah hujan.

Sebelum putus, tiang penyangga telah ambles lama akibat tergerus arus sungai. Melihat kondisinya yang miring, Pemkot Madiun memutuskan untuk menutup jembatan penghubung antarkelurahan tersebut karena berbahaya.

Pemkot juga telah menyiapkan detail engineering design (DED) untuk renovasi Jembatan Patihan, namun karena terganjal status kewenangan, maka perbaikan belum dapat dilakukan, hingga akhirnya jembatan terputus sebelum diperbaiki.

Sejumlah proyek yang digarap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) tahun ini masuk skala prioritas. Anggaran sebesar Rp 44 miliar dialokasikan untuk merealisasikan pembangunan infrastruktur di Kota Madiun tahun 2024 ini.

Dari pembangunan saluran hingga pembangunan Jembatan Patihan di Manguharjo, Kota Madiun, yang sempat roboh pada 2021 lalu.

‘’Sedang proses penyusunan dokumen lelang di bagian pengadaan barang/jasa dan administrasi pembangunan (adbang),’’ kata Kepala DPUPR Kota Madiun, Thariq Megah.

Total ada 11 paket pekerjaan. Dia memerinci sekitar Rp 12,8 miliar pembiayaan paket proyek tersebut bersumber dari dana alokasi khusus (DAK).

Sedangkan Rp 11,8 miliar untuk pembangunan instalasi pengolahan lumpur tinja (IPLT).
Serta Rp 1 miliar untuk pembangunan pembangunan jaringan distribusi dan sambungan rumah tematik pengentasan permukiman kumuh terpadu.

‘’Ada dua paket proyek berasal dari DAK. Sembilan lainnya murni APBD 2024,’’ ungkapnya.

Selain itu, Thariq menambahkan tahun ini juga akan dibangun jembatan gantung di Kelurahan Patihan. Nilainya Rp 9,9 miliar untuk pembangunan struktur atas jembatan dan Rp 4 miliar untuk pembangunan abutment.

‘’Pembangunan jembatan gantung itu sebagai pengganti Jembatan Patihan yang sebelumnya putus karena diterjang banjir pada 2021 lalu,’’ terangnya.

Di samping jembatan gantung di Patihan, lanjutan pembangunan asrama Pondok Lansia juga masuk skala prioritas tahun ini.

Sementara itu Rp 8,6 miliar dialokasikan untuk paket pekerjaan tersebut. Kemudian, ada peningkatan saluran Kali Gempol senilai Rp 4 miliar, pembangunan Pasar Pancasila sebesar Rp 2 miliar.

‘’Ada beberapa proyek yang masih verifikasi ulang terkait penyesuaian harga perkiraan sendiri di adbang. Kami upayakan bulan depan (Februari) sudah mulai lelang,’’ ujar Thariq.

Pihaknya berharap sejumlah proyek strategis itu sudah bisa mulai digarap pada Maret mendatang dan diperkirakan selesai pada September–Oktober.

‘’Asalkan pada Februari sudah naik lelang dan akhir Februari atau awal Maret sudah tanda tangan kontrak dengan rekanan pelaksana,’’ jelasnya.

Thariq menjelaskan sebelas proyek strategis itu merupakan tindak lanjut dari hasil musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tahun lalu.

‘’Kami optimistis semua proyek itu bisa selesai tepat waktu,’’ tandasnya.▪︎[FEND]