Persiapan Lelang, Optimis Tol Malang-Kepanjen Digarap 2024

639 dibaca

▪︎JATIM-POSMONEWS.COM,-
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dalam laman resminya simpulkpbu.pu.go.id merilis pembangunan jalan tol Malang-Kepanjen saat ini dalam tahapan persiapan proses lelang.

Jalan tol nantinya bakal menghubungkan Kota Malang dengan Kabupaten Malang. Dalam laman resminya Kementerian PUPR mencantumkan ruas Jalan Kolonel Slamet Supriadi perbatasan kota dan Kabupaten Malang sebagai bagian dari akses tol.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang, Dwi Rahayu, mengatakan pihaknya siap mendukung proyek dari pusat tersebut.

“Kalau nanti ada pembebasan lahan tentu mekanismenya kami menanti pusat. Tapi misal wilayahnya di Kota Malang mungkin nanti kami bantu sosialisasikan ke masyarakat. Prosesnya tetap berkesinambungan,” ujarnya kepada wartawan.

Karena masih dalam tahap proses persiapan lelang kata Dwi, pihaknya memprediksi pembangunan Jalan Tol Malang-Kepanjen bakal dimulai pada tahun depan.

“Insya Allah. Mudah-mudahan di 2024 nanti bisa dianggarkan untuk pembebasan lahannya,” katanya.

Dwi mengatakan hingga saat ini pihaknya masih belum mendapatkan update terakhir terkait titik mana saja yang akan dijadikan akses tol Malang-Kepanjen tersebut.

“Kalau benar melewati Kota Malang, berarti kan kami harus mendukung. Misalnya lewatnya di jalur ini kemudian keluarnya itu, kami harus baguskan jalannya atau rest area dan lainnya,” ujarnya.

▪︎Evaluasi Pembebasan Lahan

Sementara itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, masih akan mengikuti evaluasi tentang pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Malang-Kepanjen.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang, Tomie Herawanto, mengatakan dalam penentuan trase jalan tol Malang-Kepanjen di di Kabupaten Malang, nampaknya mengalami perubahan, karena masih perlu evaluasi terhadap pembebasan lahan.

“Untuk trase ini masih ada pembicaraan lagi tentang pembebasan lahannya, dimungkinkan ada penyesuaian trase kembali,” ucapnya.

Menurut Tomie, dengan begitu jalur tol Malang-Kepanjen yang telah diketahui titik koordinatnya, bakal mengalami perubahan.

“Itu mengakibatkan target tol Malang-Kepanjen rampung di tahun 2024 mendatang, bakal mundur sesuai target,” jelasnya.

Tomy menjelaskan, akibat rencana perubahan trase itu nantinya, berdampak dengan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan panjang jalan tol Malang menuju ke Kepanjen.

“Jadi untuk trase jalan tol Malang-Kepanjen intinya belum final. Ada pengaruh dengan lokasi yang menjadikan rencana kita sebelumnya, diantaranya kampus UB,” terangnya.

Lebih lanjut, Tomie menegaskan, untuk trase yang ada akan melewati Kampus UB di Kepanjen, akan menjadi bahasan. Selain itu, PT Pembangunan Perumahan/PP (Persero) Tbk sebagai salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pelayanan jasa dan investasi tengah melakukan evaluasi trase.

“Termasuk posisi pembebasan lahan sebagai satu kesatuan, sedang dievaluasi, sehingga dimungkinkan tol akan bergeser dalam waktu penyelesaiannya. Jadi untuk penuntasan pembangunan jalan tol Malang-Kepanjen mundur dari target penyelesaiannya,” ulasnya.

Dengan adanya perubahan trase, lanjut Tomie, jelas akan mempengaruhi besaran investasi, yang mana perubahan trase, berkaitan dengan pola pembebasan lahan. Misalnya, tanah pribadi, tanah kas desa dan atau tanah aset pemerintah, akan berbeda dalam pola penyelesaiannya.

“Saat ini ada pembicaraan teknis di tim dengan pertimbangan mana yang lebih cepat dari sisi waktu maupun investasi,” tukasnya.

Seperti diberitakan, pembangunan tol Malang-Kepanjen awalnya ditarget tuntas tahun 2024. Namun harus mundur dan belum diketahui kapan pembangunan jalan tol itu akan selesai, karena untuk trase masih dievaluasi.▪︎[FEND/AHM]