Pulau Sangiang Surga Tersembunyi di Serang

465 dibaca

▪︎BANTEN-POSMONEWS.COM,-
PULAU Sangiang, merupakan surga tersembunyi di Selat Sunda. Lokasinya tidak begitu jauh dari Dermaga Paku, Anyer, Provinsi Banten. Bagaimana keindahan dan misteri pulau tersebut.

Pulau Sangiang menjadi tujuan wisatawan domestik maupun manca negara. Lokasi pulau ini tidak begitu jauh dari Kota Jakarta menjadikan tempat ini sangat cocok untuk mengisi liburan akhir pekan warga Jakarta dan kota-kota lain di sekitarnya.

Cukup ditempuh perjalanan 3-4 jam dari Jakarta menggunakan angkutan bus menuju Dermaga Paku, Anyer. Kemudian dilanjutkan menyebrang kurang lebih 1 jam dengan kapal motor. Wisawatan bisa melakukan snorkling, trekking pulau, berkemah sampai memancing.

Di sana juga terdapat objek wisata Goa Kelelawar dan beberapa puncak bukit pandang sangat indah untuk menyaksikan matahari terbit atau matahari terbenam.

▪︎Surga Tersembunyi

Pulau Sangiang merupakan pesona di Kabupaten Serang, Banten. Pulau Sangiang sebagai surga tersembunyi di wilayah Banten. Karena alamnya sangat memesona.

Pulau Sangiang merupakan sebuah pulau kecil cukup indah, terletak di Desa Cikoneng, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Banten. Destinasi wisata alam ini menyuguhkan keindahan alam sangat mempesona.

Selain menyajikan panorama alam memukau, pulau di Banten ini juga menyimpan peristiwa sejarah. Pada masa lampau, Pulau Sangiang menjadi wilayah sebagai tempat menimbun harta karun hasil rampasan pada masa penjajahan.

Tak hanya itu, Pulau Sangiang juga menjadi saksi bisu Perang Dunia II sebagai salah satu wilayah kekuasaan Jepang. Hal ini dibuktikan dengan adanya puing-puing benteng pertahanan Jepang.

Setelah melalui masa kelam, Pulau Sangiang kembali menunjukkan pesona keindahannya. Bahkan berubah menjadi tempat wisata. Jadi, tidak mengherankan jika banyak pengunjung datang menghabiskan waktu bersama keluarga di pulau tersebut.

▪︎Rute Menuju Pulau Sangiang

Menuju ke destinasi pulau di Kabupaten Serang, Banten ini bisa menggunakan transportasi umum bus jurusan Merak, jika Anda berasal dari Jakarta. Kemudian harus turun di terminal bayangan PCI dan dilanjutkan dengan naik angkutan umum yang menuju Simpang Lima Cilegon.

Sesampainya di Simpang Lima Cilegon, berganti angkutan umum dengan jurusan Paku-Anyer. Setelah tiba di Paku-Anyer, menuju Pulau Sangiang harus menyewa perahu motor dengan perjalanan sekitar 45 menit.

▪︎Misteri Pulau Sangiang

Menurut kisah, dahulu ada dua buah kapal memuat garam bertabrakan di perairan Pulau Sangiang. Sedangkan garam yang dimuat tumpah di lautan sehingga menyebabkan air laut menjadi asin. Kapal itu milik dua saudagar bernama Safiri Gadi dan Safiri Sango.

Safiri Gadi datang dari arah timur sedangkan Safiri Sango dari arah Barat. Tak berapa lama setelah kejadian itu, timbulah perang antara keduanya. Seluruh anak buah kapal yang merupakan babi dan rusa mati akibat perang tersebut.

Melihat seluruh ABK-nya mati, Safiri Gadi dan Safiri Sango menghentikan peperangan. Safiri Sango tergelitik menanyakan siapakah gerangan orang yang dihadapinya itu.

Kira-kira belasan tahun sebelum pertemuan itu, ada sebuah kerajaan diperintah seorang raja zalim. Raja tersebut memberikan perintah untuk membunuh semua anak laki-laki di wilayah kerajaan. Kabar itu didengar oleh sepasang suami istri yang memiliki dua bayi laki-laki. Mereka sangat khawatir dan gelisah memikirkan keselamatan dua anaknya.

Sampai pada akhirnya mereka memutuskan untuk meninggalkan kerajaan. Di sebuah pantai suami-istri tersebut terpisah. Sang ayah ke arah timur dengan anaknya, sedangkan anak satunya dibawa ibunya ke arah barat.

Kedua anak itu dibekali setengah butir kelapa dengan maksud agar suatu saat mereka dapat saling mengenal ketika berjumpa. Pada suatu ketika ayah dan ibu mereka menceritakan kisah hidup mereka yang terpisah. Keduanya segera mencari dimana saudara mereka.

Hingga pada suatu waktu mereka berjumpa dalam peperangan. Usai perang, keduanya baru menyadari bahwa mereka bersaudara setelah setengah butir kelapa milik mereka disatukan kembali. Setelah kejadian itu, hewan-hewan ABK mereka hidup kembali dan dua kapal mereka berubah menjadi gunung di Pulau Sangiang.
▪︎[ZA/ALAMS]