Wow, Budidaya Kerapu Desa Labuhan, Beromzet Miliaran

108 dibaca

▪︎LAMONGAN-POSMONEWS.COM,-
Kabupaten Lamongan memiliki potensi produksi yang besar di sektor perikanan baik tangkap maupun budidaya. Misalnya di ujung Pantura Lamongan ini terdapat satu wilayah dengan potensi yang sangat amat perlu untuk diperhitungkan.

Adalah Desa Labuhan Kecamatan Brondong terdapat Kampung Kerapu, dimana dari lahan seluas 300 hektar yang dilakukan budidaya, omset yang dihasilkan sangat fantastis.

Di lahan tersebut para pembudidaya mampu meraup keuntungan hingga Rp. 115 milyar pertahunnya dari budidaya kerapu, dengan pangsa pasar lokal.

Melaksanakan kunjungan di Kampung Kerapu Labuhan pada Rabu (26/10), Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengapresiasi potensi luar biasa yang dimiliki Kampung Kerapu Labuhan.

“Dari melihat produksi yang dilakukan, dan saya tau sendiri tadi yang dipanen, kemudian kapasitas produksinya, kapasitas pengiriman dan distribusi pemasarannya, ini sudah luar biasa. Ini potensi yang sangat-sangat amat mampu diperhitungkan,” ucap Pak Yes.

Selain untuk meninjau proses budidaya kerapu dan mendengarkan aspirasi pembudidaya, kedatangan Pak Yes ke Kampung Kerapu juga untuk menjawab kegelisahan petani budidaya ikan di Labuhan akan alih fungsi lahan dari budidaya menjadi industri.

“Memang kawasan ini sesuai dengan rencana tata ruang dan tata wilayah adalah dipergunakan untuk budidaya, sehingga akan tetap kami jaga sesuai peraturan daerah yang ada. Masyarakat dapat memaksimalkan potensi yang ada,” terang Pak Yes.

Pada kesempatan tersebut, Pak Yes juga mendorong pembudidaya untuk terus meningkatkan kerjasama dengan berbagai lini termasuk civitas akademika, guna mengembangkan kualitas serta syarat agar ikan kerapu Labuhan dapat di ekspor ke lebih banyak negara.

“Saya melihat sendiri bawa di sini memang lahan produktif dan berpotensi sekali untuk pembudidayaan berbagai jenis ikan maupun garam. Masyarakat harus terus didorong supaya produksinya lebih baik dan lebih baik lagi,” pungkasnya.

Diungkapkan salah satu perwakilan dari Aliansi Pembudidaya Ikan Soekarno, bahwa warga Labuhan merasa sangat diuntungkan dengan adanya budidaya kerapu. Meski terdapat budidaya lain seperti garam, udang, dan bandeng, namun dikatakan Soekarno bahwa budidaya kerapu sangat menjanjikan dan mampu menghasilkan income yang lebih besar. Meski melalui pihak ketiga, Kerapu Labuhan juga sudah mencapai pasar ekspor hingga ke Hongkong dan Amerika. Selain itu juga mendistribusikan pada pasar lokal di seluruh Indonesia, diantaranya Jakarta, Semarang, Jogja, dan Surabaya.

“Lahan di Labuhan ini kurang lebih 600 hektar, tapi untuk Kerapu 300 hektar. Kami memiliki 5 suplier yang besar-besar, yang ini per-suplier memasok 4 ton perminggu jadi total 20 ton per minggu, atau 80 ton perbulan dan 960 ton per tahun. Ini dikalikan harga Rp. 120 ribu, kurang lebih Rp. 115 milyar pendapat kotornya,” kata Soekarno.

Ditambahkan Soekarno, bahwa Kampung Kerapu Labuhan juga pernah menjadi jujukan studi dari berbagai daerah, seperti Kabupaten Padang, Batu Bara, hingga Brunei Darussalam.▪︎[DANAR/ARIFIN]