Awasi Kualitas Pembangunan IKN PUPR Gandeng Konsultan Jepang

330 dibaca

▪︎JAKARTA-POSMONEWS.COM,-
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), menggandeng konsultan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk mengawasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan langkah itu dilakukan karena pihaknya belum berpengalaman dalam membangun sebuah kota, apalagi untuk ibu kota negara. Ia berharap dengan kerja sama itu, JICA bisa memberikan pandangan dan bantuan sebagai quality assurance dalam pembangunan IKN.

“JICA memang akan bergabung dengan kita. JICA ini menjadi sebagai konsultan untuk mengawasi, pengawas, untuk seluruh bangunan-bangunan kita. Juga untuk kontrol, yang artinya melakukan quality assurance-nya, karena memang kami Kementerian PUPR belum mempunyai pengalaman untuk membangun suatu kota” katanya.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, telah bertemu dengan Chief Representative JICA Takehiro Yasui pada Rabu (13/7) lalu.

Dalam pertemuan itu, JICA telah memaparkan hasil studi mengenai empat tantangan dalam menjamin mutu pembangunan IKN. Pertama, integrasi berdasarkan kondisi dasar di mana semua desain dan pembangunan harus berdasarkan kondisi topografi dan geologi saat ini.

Kemudian, land grading dan semua rencana infrastruktur harus merujuk ke rencana drainase untuk mencegah bencana banjir.
Kedua, koordinasi infrastruktur bawah tanah. Salah satunya adalah pengamanan untuk luas ruang bebas/right-of-way (ROW) terutama untuk lubang got dan struktur yang lebih besar seperti pompa pengangkat saluran pembuangan.

Ketiga, ruang untuk menjamin aksesibilitas perluasan di masa depan. Salah satunya adalah kebutuhan lahan untuk layanan transportasi umum seperti halte dan utilitas jalan seperti lampu dan CCTV.

Kemudian, keempat adalah jaminan mutu konstruksi.
Basuki mengapresiasi hasil studi tim konsultan JICA ini. Ia mengatakan bahwa untuk tantangan nomor satu konsultan JICA sangat jeli dalam melakukan observasi.

“Kita akan bergantung betul dengan rencana drainase untuk mencegah banjir. Untuk itu berkali-kali saya tanya siapa yang akan bertanggung jawab dengan drainase IKN, karena ini sangat penting,” kata Basuki.

Basuki juga berharap kehadiran konsultan JICA ini akan mempermudah untuk terwujudnya pembangunan IKN Nusantara dengan kualitas yang baik.

“Kami percaya JICA akan membantu untuk menjamin mutu pembangunan IKN, untuk itu jangan ragu untuk memberi kami saran atau koreksi agar tujuan kita tercapai,” ujarnya.

Pemerintah telah memulai pembangunan IKN, yang terbagi dalam tiga tahap hingga 2045. Tahap pertama pada 2022-2024 adalah pembangunan infrastruktur inti, antara lain, Istana Presiden, Istana Wakil Presiden, Gedung MPR/DPR, kantor-kantor pemerintahan, markas TNI-Polri, serta perumahan.

Saat ini, Kementerian PUPR sedang melakukan pengembangan lahan (land development) untuk memulai pembangunan kawasan dan gedung di IKN.

Sedangkan pembangunan IKN tahap dua akan dilakukan pada 2025-2035 dan tahap tiga pada 2035-2045. Dari sisi anggaran, pemerintah membutuhkan total anggaran Rp 466 triliun dalam membangun IKN Nusantara.

Dari total anggaran Rp466 triliun tersebut, pemerintah merencanakan sebanyak 19-20 persen dari APBN, sementara sisanya berasal dari investasi dan kemitraan dengan swasta.**(fend)