▪︎Oleh: Dr. Pinpin Bhaktiar
(Founder SECI Institute)
“Bakat tanpa kerja keras hanya sia-sia.” Demikian kutipan dari Cristiano Ronaldo, pemain bola legendaris itu. Ia dikenal berbakat untuk sepakbola, namun ia juga bekerja sangat keras melatih fisik, mental dan skillnya.
Website Denny JA juga menggambarkan perpaduan itu. Ia menjadi dokumen digital seorang pribadi, yang multi talenta, yang juga sungguh berkerja sangat keras.
Karya yang dapat diakses melalui website Denny JA itu tergambar berbagai bakatnya tak hanya sebagai konsultan politik, penulis, sastrawan, intelektual, dermawan, juga entrepreneur.
Sementara 300 karya di bidang fiksi dan non fiksi selama 40 tahun, sejak ia masih mahasiswa usia belasan, menunjukkan kerja dan dedikasi yang juga sangat keras.
Apalagi jika kita menonton video singkat biografi Denny JA, terlihat kerasnya hidup yang ia lalui, yang membuatnya harus “hijrah” berkali- kali.
-000-
Entrepreneurship merupakan terminologi yang sangat elaboratif dikalangan para ilmuwan. Tidak mudah bagi mereka untuk mendefinisikan terminologi ini secara definitif (Kuratko, 2009).
Seolah mereka tidak rela jika kata ini terkungkung hanya pada satu pengertian saja. Meskipun akhirnya agak disepakati oleh para ilmuwan bahwa entrepreneurship itu adalah tentang semangat keberpeluangan (Venkataranman, 2019; Nawangpalupi et al., 2015).
Denny JA justru menambahkan spektrum atas terminologi ini. Ia memilih bergerak sebagai intlektual entrepreneur yang sekaligus sastrawan.
Intelektual entrepreneur merupakan sebuah terminologi yang menggabungkan kondisi dua kutub yang seringkali dikotomis. Kalau jadi entrepreneur tak perlu pinter – pinterlah secara kognisi. Sebaliknya kalau menjadi intlektual ada “kesan” tidak perlu menginjak bumi.
Tetapi Denny JA mengaktualisasikan kedua dikotomi ini secara sinergis. Siapa yang berani menyanggah ia adalah seorang intlektual sekaligus pribadi yang entrepreneurial melalui berbagai karyanya dalam dunia politik, edukasi publik, sastra, dan penetrasi digital?
Plus, sekaligus Denny JAM adalah sastrawan yang menciptakan genre baru. Ia merupakan nominator penerima nobel sastra 2022 (merupakan orang kedua dari Indonesia setelah Pramoedya Ananta Toer), yang komunitas puisi esainya menerima undangan resmi pencalonan dari panitia Nobel Swedia?
Majalah TIME juga menobatkan Denny JA sebagai 30 pribadi paling berpengaruh di internet (2015), bersama Presiden Obama, Justine Bieber, dan Perdana Menteri India Natendra Modi.
Denny JA juga memecahkan rekor dunia pendidikan politik terbesar versi Guiness Book of World Record (2018).
Kita beruntung, Denny berkenan mendokumentasikan berbagai karya dan gairah hidupnya pada website https://dennyja.world/en/dennyja-world/.
Ini menjadi ruang belajar yang asyik dan keren banget. Website itu menjadi ruang yang mensintesis berbagai konten seru bagi publik luas dan generasi berikutnya.
Ia memberi nama websitenya “DENNY JA’s WORLD”. Website ini memuat 300 karyanya dalam berbagai bentuk. Ini merupakan karyanya selama 40 tahun yang memuat 100 karya pada bidang fiksi dan 200 karya berbentuk non fiksi.
Karyanya hadir dalam bentuk buku, film, dan video animasi. Ia sendiri mengembangkan diri dalam lima bidang yang mencakup politik, sastra, bisnis, film, dan penulis yang hadir secara inovatif pada berbagai bidang itu.
Memasuki website Denny JA maka kita akan memasuki ruangan yang asyik untuk bermain – main dengan cakrawala intlektualitas.
“Jika Denny JA saja bisa mengibadahkan intlektualitasnya dengan keragaman karya, maka mengapa saya tidak mencoba bersemangat seperti dia”. Begitulah kira – kira kesegaran spiritualitas yang tersapakan oleh website itu.
Memasuki website Denny JA, kita akan berjumpa beragam wajah kita sendiri, yakni beribu wajah cita – cita terbaik anak Indonesia.
Menguasai lima bidang dengan prestasi puncak yang dilakukan oleh Denny JA menjadi ajakan bagi kita semua, “yuk wujudkan cita – citamu”.
Sungguh website ini merupakan sebuah karya seni tingkat tinggi dengan cita rasa motivasi yang tinggi sekali bagi intelektual, entrepreneur, seniman, dan segenap insan Indonesia yang rindu mengaktualisasikan kerja kerasnya.
Website ini juga juga menjadi wajah aktualitas masyarakat 5.0 (Society 5.0). Sebuah website yang sangat menyuguhkan sisi kemanusiaan dan kemanusiaan antar kita pada era masyarakat digital ini.
Tak bisa dipungkiri sisi sastrawan Denny JA sangat memegang peranan penting bagi hadirya website dengan warna ini.
Implikasi lebih jauh adalah kehadiran website ini menjadi ajakan bagi para kreator untuk mengoptimasi diri pada era digital ini.***
Link ke Website Denny JA: https://dennyja.world/en/dennyja-world/
