Refleksi Kresna Gugah dan Jatidiri Kepemimpinan Bupati YES

408 dibaca

▪︎LAMONGAN-POSMONEWS.COM,-
Seperti yang dituturkan bahwa saat Sang Kresna bertapa di Bale Kambang tidak seorangpun yang bisa membangunkannya, termasuk para Kurawa yang penuh angkara. Meski dibantu oleh Baladewa namun Kresna tidak bisa digugah (dibangunkan, red) dari laku tapa nendranya

Bahwa sudah tertulis pada jangka “sabda” para Dewa yang bisa membangunkan Kresna hanyalah Arjuna. Dengan cara ngraga sukma Permadi yang berwujud Sukma Langgeng menyusul ke kahyangan untuk menemui Kresna yang berwujud Sukma Wicara.

Singkat cerita kedua Sukma itupun bertemu dan dengan tutur kata yang lembut penuh kasih sayang, Sukma Langgeng berhasil membujuknya sehingga mereka kembali ke raga masing-masing.

Di situlah Arjuna yang bisa ngentasi karya. Berhasil dalam mengemban tugasnya. Kresna terbangun dari tapa nendranya. Membuat Kurawa yang Angkara dengan dibantu Baladewa tidak terima untuk tetap ingin memboyong Kresna. Mereka mengamuk dan terjadi perang yang sengit. Namun berkat kegigihan Bima, berhasil mengusir para wadya Kurawa. Tancep kayon.

Hakikat Lakon Kresna Gugah ini menurut budayawan Jawa asal UNESA, Ki Sugeng Adipitoyo atau Wong Agung, merupakan tuntunan keteladanan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.

Menurutnya jika itu dikaitkan dengan sejarah Lamongan di masa lalu ada tokoh Ronggohadi, maka di zaman ini ada pada sosok H.Yuhrohnur Efendi (Pak YES).

“Lakon Kresna Gugah mengajarkan pada kita bahwa perjuangan seorang pemimpin yang tulus untuk kesejahteraan dan kejayaan itu harus dihargai, karena ia telah berjuang dengan kinerja yang tanpa pamrih demi rakyatnya,” tuturnya.

Masih menurut dosen yang juga Youtuber dan seniman Jawa ini sosok Arjuna di lakon itu adalah pengejawantahan Pak Bupati YES dalam memegang tampuk pemerintahan. Sedangkan tokoh Kresna yang merupakan guru dan penasehat Pandawa, khususnya Arjuna ini bisa manifestasi dari para ulama, pinisepuh, pejabat pemerintahan bahkan rakyat yang setia, sejalan dan selalu mendukung perjuangan Bupati YES untuk “ndandani” Lamongan.

Dari perbincangan singkat Pak YES dengan posmonews.com, bab sosok Kresna itu adalah rakyat, tetapi juga para tokoh pendahulunya (Bupati sebelumnya) yang telah meletakkan pondasi pemerintahan Lamongan. Karena itulah ia berjanji pada rakyat untuk meneruskan perjuangan dan kinerja keras mereka, sesuai dengan jargon saktinya yakni berkesinambungan untuk mencapai kejayaan Lamongan yang berkeadilan.

Adapun pantauan media ini, pegelaran wayang kulit dalam rangka HJL ke 453 dengan menghadirkan dalang kondhang Ki Sinarto, S.Kar, MM ini cukup menyedot perhatian warga Lamongan khususnya pecinta budaya Jawa.

Dengan menghadirkan bintang tamu, sinden asal Hongaria Agnez Serfoso dan sinden nasional multitalenta Tatin asal Yogyakarta juga pelawak Cak Yudho (eks Grub kawak PeYe, red) yang asal Ngawi, Jatim ini membuat penonton ger-geran, tetap betah hingga pagelaran Ki Dalang yang juga Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Jawa Timur ini berakhir pukul 01.30 WIB dini hari. (habis). **DANAR SP