Penanaman Kopi Arabica di Poncokusumo Lereng Gunung Bromo

412 dibaca

PROBOLINGGO-POSMONEWS.COM,-
Sebagai implementasi dalam pemulihan ekonomi nasional dan penerapan fase normal baru di tengah pandemi Covid-19, yang telah memporak-porandakan semua kegiatan.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi bersama Dinas Pertanian ketahanan pangan Kabupaten Malang menggelar pelatihan barista gratis secara virtual, Kamis siang (2/12/21).

Penanaman Kopi Arabica di Poncokusumo lereng gunung Bromo, santunan anak Yatim Piatu juga peresmian Kafe Loji dengan nuansa pedesaan (Ndeso).

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Yoyok Wardoyo, menjelaskan dengan kegiatan ini merupakan langkah kongkrit dalam mengangkat ekonomi para petani kopi di Malang dan membudidayakan kopi Malang di tengah masyarakat dan hampir semua Kecamatan di Kabupaten Malang memiliki khas kopi. Budaya kopi ini lebih baik lagi jika di bina kedepannya.

“Seperti kita tahu di masa pandemi ini banyak terjadi pemutusan hubungan kerja, maka di sinilah kita bisa melatih warga untuk bisa membuka lapangan kerja sendiri, seperti halnya membuka kedai kopi,” ungkap Yoyok Wardoyo saat membuka kegiatan Pelatihan kopi Virtual se-Kabupaten Malang.

Kepala Dinas Pertanian, Dr. Budiar Anwar, juga PLT Ketahanan Pangan menambahkan, program pelatihan dan penanaman kopi Arabica ini sebagai ajang mempromosikan kopi Malang agar masyarakat bisa meracik kopi sesuai dengan standar penyeduhan kopi untuk menghasilkan cita rasa kopi yang sempurna dan enak di minuman. Selain itu juga membuka kesempatan bagi para pemuda untuk berwira usaha pertanaman kopi yang benar juga merawatnya, khususnya di desa untuk berkreasi membuat rintisan usaha mandiri.

“Saya menganggap kegitan ini salah satu hal yang sangat penting, karena memiliki manfaat positif bagi pemuda dan pemudi untuk terciptanya lapangan kerja baru. Apalagi disandingkan dengan program satu desa satu warung kopi,” ujarnya, hal yang sama di ungkap oleh Dr. Budiar Anwar.

“Kita tahu saat ini setiap desa memiliki Bumdes, melalui Bumdes itu pemuda disana bisa membuka warung kopi yang dikreasikan. Misalnya saja warung kopi yang dilengkapi wifi, tempat di dekorasi yang indah di pandang secara tidak langsung ini akan menarik minat pembeli,” dan agak lama dalam minum kopi sambil main handphone, atau nonton live sepak bola kesayangannya.

Untuk diketahui, pelatihan barista secara virtual ini diikuti juga 35 peserta yang tersebar di kabupaten Malang. Nantinya, penyelenggara akan memilih 7 kelompok terbaik yang berhak mendapatkan bantuan modal usaha berupa paket gerobak dan alat seduh.

“Hari ini pelatihannya dilaksanakan secara virtual dari para para mentor yang ada di BLK. Pada kesempatan berikutnya kelompok terbaik akan mendapatkan pelatihan barista secara langsung, sekaligus mendapatkan modal usaha,” terang penyelenggara Totok.**(ade/pri)