Penggali Kubur Temukan Harta Karun Zaman Purba

203 dibaca

• Berat Cincinnya sangat Fantastis

Warga Kota Bima dihebohkan dengan penemuan harta karun berupa cincin emas, cincin perak, gelang dan anting emas oleh tiga penggali kubur, Ibrahim, Ramli, dan Robi Mas’ud. Mereka menemukan benda itu saat menggali kubur kisaran kedalaman 2 meter.

Kepala Seksi Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bima Munawar mengatakan, penemuan itu cukup menghebohkan.

Pihaknya langsung turun untuk menginvestigasi temuan masyarakat itu. Ibrahim salah satu penemu benda purbakala itu sempat terkejut begitu melihat tengkorak yang di sampingnya ada benda-benda tersebut.

“Awalnya mereka sempat tidak percaya lantaran benda-benda itu bercampur tanah. Setelah diperiksa seksama, baru mereka semringah,” ujar Munawar kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (17/9/2021).

Menurutnya, penemuan benda purbakala itu bukan yang pertama kali. Sebelumnya, warga sekitar juga pernah menemukan mata tombak, tusuk konde, dan lainnya. Hanya saja, benda-benda tersebut ada yang dikoleksi sendiri, ada juga yang dijual ke kolektor.

Barang-barang penemuan itu dibagi bertiga. Ibrahim mendapat dua cincin, Ramli memperoleh cincin dan anting, sementara rekannya memperoleh gelang dan anting.

“Kami sudah sampaikan kepada mereka agar jika ingin menjual, ya dijual ke pemerintah. Jangan ke orang lain,” ucapnya.

Benda itu pun sempat diperiksa ke toko perhiasan dan untuk cincinnya saja seberat 25 gram emas. Sementara yang lain belum dipastikan berapa beratnya.

Kawasan pemakaman umum itu disebut sebagai Cuhi Pangga Pupa. Menurut masyaraka, Cuhi adalah penguasa kawasan utara, artinya sebagai kawasan kerajaan lama sehingga sering ditemukan benda purbakala.

Pemerintah Kota Bima sudah melaporkan penemuan itu ke Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali.

“Sudah kami laporkan hal itu dengan harapan ditindaklanjuti,” ungkapnya.

Munawar membantah jika penemuan emas itu mengundang orang untuk berbondong-bondong menggali komplek pemakaman umum tersebut. Menurutnya, masyarakat percaya bahwa kehidupan mereka tidak baik-baik saja jika sengaja mencari harta karun di wilayah itu.**(fur/mnc)