Klaster Ziarah Wali, 61 Warga Banyuwangi Positif COVID-19

161 dibaca

Sebanyak 61 warga Desa Jelun, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Jawa Timur, dinyatakan positif COVID-19 usai bepergian melakukan ziarah Wali Songo secara rombongan. Mereka pun dinyatakan sebagai klaster ziarah Wali Songo Banyuwangi.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono, mengatakan temuan ini bermula saat ada 98 warga Kecamatan Licin menggelar tur ziarah Wali Songo, yang pergi tanpa sepengetahuan satgas.

“Satgas COVID-19 Licin baru tahu ada ziarah Wali Songo, setelah mereka berangkat,” kata Rio, sapaan akrabnya, saat dikonfirmasi, Senin (28/6).

Saat perjalanan pulang, Satgas Penanganan COVID-19 Banyuwangi lalu mencegah mereka kembali ke rumah masing-masing. Seluruhnya haruslah menjalani tes swab antigen terlebih dahulu.

Pemeriksaan pun dilakukan hingga larut malam. Hasilnya, dari 98 rombongan, sebanyak 61 orang di antaranya dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

“Ada 98 orang kita tracing dan testing hasilnya 61 orang positif,” ucapnya.

Ke 61 orang yang dinyatakan positif itu langsung dibawa masuk ke tempat isolasi, di gedung Balai Diklat PNS di Kecamatan Licin, Banyuwangi.

Sedangkan mereka yang dinyatakan negatif diperkenankan pulang ke rumah masing-masing, dengan syarat warga tersebut haruslah menjalani isolasi mandiri selama 10 hari terlebih dahulu.

“Sementara yang negatif kami perkenankan pulang, tapi tetap harus isolasi mandiri 10 hari di rumah masing-masing,” ujar dia.

Rio hingga kini belum mengetahui dari mana sumber paparan yang menyebabkan 61 warga positif COVID-19. Namun diduga kuat, mereka bisa tertular lantaran mengunjungi banyak tempat saat ziarah.

“Kemungkinan terpapar dari Kudus,” ucapnya.

Ia melanjutkan, dengan temuan klaster ziarah di Kecamatan Licin ini, maka total sudah ada 3 klaster ziarah yang ada di Banyuwangi.
Masing-masing di Desa Watukebo, Kecamatan Blimbingsari, di Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi dan di wilayah Desa Jelun, Kecamatan Licin.

Klaster ziarah di wilayah Blimbingsari telah menyebabkan 48 warga positif COVID-19 satu di antaranya meninggal dunia. Sedangkan klaster ziarah Karangbendo sebanyak 19 orang dinyatakan positif corona.

Atas temuan ini, Rio mengatakan Pemkab Banyuwangi telah menginstruksikan kepada Satgas COVID-19 di tingkat kecamatan agar menunda rencana warganya yang hendak melakukan ziarah Wali Songo.

“Pandemi belum berlalu. Lebih baik tunda dulu perjalanannya. Sayangi keluarga,” kata dia.

Perjalanan ziarah akan sangat membahayakan, lantaran dalam satu kendaraan biasanya diisi oleh banyak warga. Mereka juga akan sangat rentan abai menerapkan protokol kesehatan di dalam mobil.

“Ketika di dalam bus, itu kan banyak yang tidak pakai masker. Bisa kita bayangkan ketika ada satu yang terpapar, kemudian tidak ada prokes yang dijalankan, maka penularan akan semakin cepat,” pungkas dia.**(cnn/luky)