Arkeolog Temukan Fosil Ibu Muda Gendong Bayi

139 dibaca

“Penemuan fosil ibu menggendong anak hebohkan arkeolog Taiwan.” (Histecho)

Penemuan fosil manusia selalu menjadi hal menarik karena terkait dengan asal usul manusia. Seperti belum lama ini, arkeolog asal Taiwan dihebohkan dengan penemuan berupa peninggalan sisa-sisa kun.

Seperti dilansir Nationalgeographic.co.id
tak disangka, fosil ini ialah seorang ibu muda yang sedang menggendong bayi berusia 4.800 tahun lalu. Dilansir dari Histecho, temuan luar biasa ini termasuk di antara 48 set sisa-sisa yang digali dari kuburan di Taiwan, termasuk fosil lima anak yang belum lama ini ditemukan.

Hal yang semakin membuat para peneliti tercengang dengan penemuan fosil ini ialah fosil sang ibu tengah menatap bayi yang sedang digendongnya.

“Jadi ketika digali, semua arkeolog dan anggota staf sangat terkejut. Mengapa? Karena sang ibu sedang menatap bayi di yang berada lengannya,” kata Chu Whei-lee, seorang kurator di Departemen Antropologi di Museum Nasional Ilmu Pengetahuan Alam Taiwan.

Lebih lanjut, para peneliti berujar bahwa fosil seorang ibu yang tengah menggendong bayi itu merupakan bukti peninggalan Zaman Batu. Penemuan ini juga menjadi tanda paling awal dari aktivitas manusia-manusia yang ditemukan di Taiwan tengah.

Fosil ditemukan di daerah Taichung dan terawetkan selama hampir 5.000 tahun. Untuk menentukan usia fosil, para peneliti beralih ke penanggalan karbon yang mereka lacak kembali ke Zaman Neolitikum, periode dalam Zaman Batu. Diperkirakan ibu tersebut meninggal pada usia 20 tahun. Namun, sejauh ini jenis kelamin bayi yang digendongnya belum diketahui.

Kemudian, penggalian penemuan ibu dan anak ini dimulai pada Mei 2014 dan membutuhkan waktu satu tahun bagi para arkeolog untuk menyelesaikannya.

Menurut pengukuran para peneliti, tinggi ibu hanya 160 sentimeter. Sementara bayi dalam buaiannya memiliki panjang 50 sentimeter.
Penemuan fosil ibu dan anak ini bukan yang pertama kali ditemukan.

Sebelumnya, para arkeolog juga telah menggali sisa-sisa momen serupa yang terawetkan selama ribuan tahun. Para arkeolog Tiongkok pernah menemukan kerangka ibu dan anak yang saling bertautan pada tahun lalu. Fosil itu diekskavasi dari situs arkeologi Zaman Perunggu awal, yang dijuluki ‘Pompeii dari Timur’, demikian yang dilansir dari People’s Daily Online.

Sang ibu diduga berusaha melindungi anaknya dalam keadaan gempa dahsyat yang melanda provinsi Qinghai, Cina tengah.

Tim peneliti berspekulasi bahwa situs tersebut dilanda gempa bumi dan banjir Sungai Kuning. Sang ibu diyakini tengah berusaha melindungi anaknya selama gempa dahsyat yang mengguncang provinsi Qinghai, Cina tengah, pada sekitar 2.000 SM.

Di dalam foto-foto yang itu tampak sisa-sisa kerangka yang menunjukkan sang ibu melihat ke atas saat dia berlutut di lantai, sementara lengannya yang mendekap anaknya yang masih kecil. Bukan hanya itu, para arkeolog juga yakin bahwa jenis kelamin anak tersebut ialah laki-laki.**(fath)