Kompetisi Olimpiade MIPA (KSN) Tingkat Sekolah Dasar di Malang

220 dibaca

MALANG-POSMONEWS.COM,-
Kompetisi Olimpiade MIPA (KSN) digelar secara daring di Mirabel Kepanjen, Kabupaten Malang, karena nasih dalam situasi pandemi. Kompetisi tersebut mengambil tema “Melejitkan Talenta dan Prestasi Seni di Masa Pandemi”.

Dari masing-masing bidang lomba, para pemenang Olimpiade MIPA (KSN) jenjang SD memperebutkan piala, sertifikat dan piagam penghargaan.

Sebanyak 132 siswa SD dari berbagai sekolah di Kabupaten Malang, berkompetisi secara sportif di tingkat daerah yang nantinya akan dibawa ke tingkat Propinsi Jatim, hingga Nasional. Dari 132 siswa, 10 siswa terbaik peraih tropi tingkat SD Bidang MIPA (KSN) 2021.

“Saya mengapresiasi komitmen para peserta yang tetap berusaha berkompetisi meskipun di tengah pandemi. Terima kasih karena selalu menunjukkan semangat meraih prestasi,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Dr. Rahmat Hardiyono, MM.

Kompetisi Olimpiade MIPA tingkat Sekolah Dasar (SD), digelar secara virtual pada Kamis, 24 Juni 2021, di Mirabel, Kepanjen, Malang.

Rahmat Hardiyono, menegaskan darinya terus berkomitmen membuka peluang bagi generasi muda untuk berkompetisi. Dia berharap peserta didik mampu menjadikan Olimpiade MIPA sebagai daya dorong.

“Kita jadikan Olimpiade ini sebagai ajang membentuk karakter kalian untuk berprestasi, jujur, disiplin, sportif, dan cinta tanah air. Saya harap atmosfer kompetisi yang sehat dapat berlanjut di sekolah dan didukung seluruh pemangku kepentingan harus berkontribusi menyiapkan peserta didik yang andal untuk Indonesia yang lebih baik,” pesannya.

Pada kesempatan yang sama, Kabid Sekolah Dasar Kabupaten Malang, Drs. H. Wakhid Arif, MM. mengatakan, dengan tagline: “Jujur Itu Juara”, menolak menyerah, dan berprestasi dari rumah dalam kondisi pandemi COVID-19. Harus menyesuaikan penyelenggaraan KSN dengan protokol kesehatan.

“Di masa pandemi, para peserta mengikuti Olimpiade MIPA (KSN) ada yang secara daring dari rumah masing-masing dengan menggunakan ponsel, gawai, atau perangkat elektronik pendukung lainnya,” tandas H. Wakhid Arif. **(ahmad/jono/ade )