Designer Jatim Ulfa Mumtaza: Selalu Masukkan Batik

135 dibaca

Jangan tinggalkan batik. Ini pesan designer baju di Jatim Ulfa Mumtaza.

Ya, corak desain baju hasil rancangannya, ia selalu memasukkan unsur batik.

“Saya selalu menyelipkan batik di hampir semua rancangan saya, batik dari daerah mana aja, pokoknya khas Indonesia,” kata Ulfa kepada posmosnews beberapa waktu lalu.

Walau memasukkan unsur batik, kata Ulfaz Ulfa tak lebih 30 persen saja.

“Kalau batiknya kebanyakan nanti kesannya malah jadi formal dan resmi banget,” paparnya.

Mengenai selera konsumen, belakangan ada pergeseran selera. Kini konsumen tidak beli baju sepotong untuk dipakai sendiri.

“Tapi pesan langsung banyak dan kembar, beberapa potong sekaligus, ternyata konsumen sekarang lebih suka baju kembar sekeluarga,” kata Ulfa.

Selain dipakai lebaran lalu, baju kembar sekeluarga untuk bapak, ibu dan anak-anaknya, juga bisa dipakai untuk hajatan.

“Jadi beli baju kembar sekeluarga buat lebaran, terus disimpan , kelak bisa dipakai untuk datang ke hajatan,” katanya.

Menurut Ulfa, pemesan untuk paket sekeluarga ini, belakangan terus bertambah, dibanding konsumen yang membeli desain produk yang sudah jadi seperti yang ia pajang di butiknya.

“Masyarakat sekarang seneng foto selfie sekeluarga, yuk foto-foto bareng, rame-rame baju kembar yuk, nah itu, trend selfie kembar rame-rame ini ikut menambah pasar rancangan kami,” katanya.

Ulfa menekuni bakatnya di dunia mode pakaian sejak 12 tahun lalu. Atau sejak 2009 silam.

Sejak itu, Ulfa terus berkecimpung di dunia fashion dari Jawa Timur.

“Awalnya karena hobi saja, eh keterusan hingga sekarang, ” katanya.

Ulfa pernah belajar tiga tahun di sekolah mode Susan Budihardjo di Surabaya.

Ulfa kini punya brand sendiri yakni “Mumtaza Mode”. Ia membuka butik “Mumtaza Mode” di jalan MT Haryono 105 Madiun.

Baju rancangan Ulfa, banyak dikenakan kalangan sosialita di Jatim, pengusaha dan pejabat.

Bagi Ulfa, di saat pandemi begini, ia harus punya kreasi sendiri atau memahami pasar, agar bisa terus bertahan.

“Misalnya ya itu, baju kembar sekeluarga lebih menjanjikan, namun tetap ada unsur batiknya,” katanya.(dah)