Gawat…! 4.000 Pemudik Positif Covid-19

201 dibaca

Menko Perekonomian Airlangga, Hartarto, menyatakan bahwa lebih dari 4 ribu pemudik diketahui positif Covid-19. Hal tersebut terungkap dalam tes acak dari para pemudik.

“Pengetatan (larangan mudik) oleh Polri di 381 lokasi dan Operasi Ketupat. Jumlah pemudik random testing dari 6.742, konfirmasi positif 4.123 orang,” kata Airlangga dalam konferensi pers, Senin (10/5/21).

Pasca hasil tes tersebut keluar, pemerintah meminta kepada 1.686 orang menjalani isolasi mandiri. Selain itu, ada 75 orang yang dirawat di rumah sakit.

Airlangga menambahkan aparat keamanan telah menindak para pelanggar larangan mudik. Ada sekitar 41.097 kendaraan yang dipaksa putar balik ke rumah asal. Sementara itu, 306 travel gelap telah ditindak.

Pada kesempatan yang Airlangga menyatakan pemerintah telah memutuskan akan memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM mikro hingga akhir bulan ini.

“Dalam pelaksanaan PPKM Mikro tahap ke 8 akan diperpanjang dengan cakupan dengan 30 provinsi. Periode 18-31 Mei, periode 2 minggu dari pasca mudik hari raya dan tentu pengetatan 3T (testing, tracing, treatment),” ujarnya.

Airlangga Hartarto mengatakan wilayah Sumatera kini menjadi fokus perhatian pemerintah dalam penanganan Covid-19. Hal ini seiring dengan dengan peningkatan keterisian rumah sakit akibat melonjaknya kasus positif. Airlangga mengatakan dari 30 provinsi yang melaksanakan PPKM mikro, sebanyak 11 provinsi mengalami tambahan konfirmasi positif harian.

“Sebanyak 5 provinsi meningkat tajam yaitu Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Aceh dan Kalimantan Barat. Sebagian itu akibat dari datangnya pekerja migran,” ujar Airlangga.

Hal ini tuturnya, mendorong peningkatan keterisian rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR). Sebanyak 6 provinsi di Sumatera memiliki BOR di atas 50%, yakni Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Jambi, dan Lampung. Adapun provinsi lain yang mengalami BOR di atas 50% adalah Kalimantan Barat.

“Kenaikan BOR di Sumatera membuat Sumatera jadi perhatian pemeritah. Sedangkan di Jawa terlihat BOR rata-rata di bawah 40% dan ini merupakan terendah sepanjang periode PPKM,” jelas Airlangga.

Sementara itu, terkait dengan mobilitas penduduk nasional, Airlangga memaparkan ada 3 provinsi dengan mobilitas rendah dalam 7 hari terakhir, yakni Bali, Jogja, dan Kepri.

“Sedangkan yang tinggi mobilitasnya adalah Maluku, Bengkulu dan Sulawesi Tenggara. Selama ramadan ini sektor rite dan mall mobilitasnya tinggi,” ujar Airlangga.**(cnbc/ram)