Peluncuran Kapal Perang Pengangkut Tank

131 dibaca

• Memperkuat Armada TNI AL

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi meresmikan peluncuran tiga kapal perang baru buatan Batam, Kepulauan Riau. Kapal-kapal itu akan dioperasikan untuk mengamankan wilayah perairan di timur Indonesia, khususnya wilayah perbatasan, Rabu (3/3/21)

Selain itu, kata dia, ketiga kapal perang itu juga untuk menggantikan kapal-kapal patroli yang sudah tua hasil hibah dari luar negeri. “Sekarang, alustista kita diproduksi di negeri sendiri yang kualitasnya tidak kalah dari buatan luar,” ujar KSAL.

Adapun kapal perang tersebut adalah KRI Tatihu dengan nomor lambung 853, KRI Layaran 854, dan KRI Madidihang 855. Selain memiliki sonar, kapal perang berkecepatan 40 knot itu juga dilengkapi dengan meriam kaliber 20 mm serta senjata mesin kaliber 12 mm sepanjang 4,5 m dan lebarnya 7,9 m.

Peluncuran kapal perang tersebut guna memenuhi target dalam Minimum Essential Force (MEF) III sampai 2024 mendatang, Kegiatan diawali dengan prosesi Shipnaming (Penamaan) KRI AT-8 dan AT-9 dimana Vero Yudo Margono selaku Ibu kandung kapal didampingi Istri Kabaranahan Kemhan Yusuf Jauhari dan Direktur PT. Bandar Abadi Marslina Simanjuntak melaksanakan pemotongan pita pengikat kendi sebagai tanda lahirnya KRI AT-8 dan AT-9 yang diberi nama KRI Teluk Weda-526 dan KRI Teluk Wondama-527 yang dilanjutkan dengan launching KRI Teluk Wondama-527.

KRI Teluk Weda diambil dari nama sebuah teluk yang terletak di Halmahera Tengah Kecamatan Weda Tengah Maluku Utara yang terkenal akan keindahan taman bawah laut yang menakjubkan dengan kehidupan ikan yang melimpah salah satunya spesies Hiu Kaki Langka.

Sementara KRI Teluk Wondama diambil dari nama teluk yang terletak di daerah kepala burung pulau Papua yang merupakan surga terapung di sebelah Raja Ampat.

Acara launching kapal ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh KSAL Laksamana TNI Yudo Margono didampingi Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan RI Marsda TNI Yusuf Jauhari, dan Komisaris PT. Bandar Abadi, Stanly Rojali, dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara oleh Kabaranahan Kemhan RI dan Direktur Utama PT. Bandar Abadi Shipyard yang disaksikan oleh Kasal dan Komisaris PT Bandar Abadi.

KSAL dalam sambutannya mengatakan kebijakan negara dalam mendukung kemandirian industri pertahanan dalam negeri pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan laju perekonomian bangsa dan kesejahteraan rakyat Indonesia, khususnya untuk melewati masa krisis ekonomi nasional sebagai akibat dari pandemi global Covid-19.

Yudo berharap agar industri pertahanan dalam negeri, dalam hal ini galangan kapal nasional dapat meningkatkan kemampuan untuk berkompetisi di pasar global melalui peningkatan kapasitas produksi, manajemen, serta teknologi modern agar mampu bersaing dengan kompetitor luar negeri.

“Saya berharap agar kehadiran kedua kapal ini dapat meningkatkan performa pelaksanaan tugas-tugas TNI Angkatan Laut. Kapal-kapal baru ini harus diawaki oleh sumber daya manusia yang profesional dan tangguh sehingga pengoperasian sekaligus perawatan kapal ini dapat terlaksana secara optimal,” tegasnya.

Kapal ini memiliki spesifikasi panjang keseluruhan (LOA) 117 M, lebar 16.40 m, tinggi 7.80 m, kecepatan maksimum 16 knots, endurance 20 hari, kru 111 orang, pasukan 367 orang dan mampu mengangkut 15 unit tank BMP 3 F serta satu unit Helikopter.

Turut hadir dalam kegiatan ini yaitu, Irjenal, para Asisten Kasal, Pangkoarmada I, Kadisadal, Kadismatal, Kadislaikmatal, Danlantamal IV, Danguskamla Koarmada I, para pejabat Kemhan RI, Danlanal Batam, serta undangan lainnya.(sdu/zi)