PSBB di Gresik Perketat Lima Kecamatan

141 dibaca

• Kecamatan Manyar, Kebomas, Gresik, Menganti dan Driyorejo

Pembatasan aktivitas warga oleh pemerintah pusat untuk menekan persebaran virus korona mulai 11 hingga 25 Januari ditindaklanjuti Pemkab Gresik. Kamis (7/1) Satgas Covid-19 mengadakan rapat koordinasi. Hasilnya, teknis pelaksanaan kebijakan itu tidak jauh berbeda dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebelumnya.

Namun, Satgas Covid-19 Gresik akan memberlakukan pengetatan lebih untuk lima kecamatan. Yakni, Kecamatan Manyar, Kebomas, Gresik, Menganti, dan Driyorejo.

Berdasar data, hingga kemarin lima kecamatan itu memang memiliki kasus terkonfirmasi terbanyak. Perinciannya, di Manyar ada 794 orang, Gresik (513), Kebomas (792), Menganti (431), dan Driyorejo (494). Jumlah itu merupakan akumulasi sejak kasus pertama Covid-19.

’’Pembatasan aktivitas ini diberlakukan di seluruh kecamatan di Gresik secara ketat. Hanya, khusus lima kecamatan itu akan lebih diperketat,’’ kata Wabup Moh. Qosim didampingi Plt Sekda Abimanyu Pontjoatmojo Iswinarno yang memimpin rapat koordinasi satgas Covid-19 kemarin.

Dia menjelaskan, satgas juga nanti kembali menerapkan check point di wilayah perbatasan Gresik dengan daerah lain. Sedikitnya ada lima posko check point di perbatasan Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan.

Selain itu, tim penegak Peratuan Bupati (Perbup) 22/2020 bakal lebih intensif melakukan operasi. Yang melanggar tentu mendapat sanksi sesuai aturan.

’’Kami sedang membuat surat edaran sambil menunggu penetapan kebijakan pembatasan ini dari gubernur,’’ paparnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Gresik drg Syaifudin Ghozali menyatakan, pihaknya siap mendukung kebijakan pembatasan aktivitas warga sesuai instruksi pemerintah.

Dia menjelaskan, belakangan tren kenaikan paparan Covid-19 memang perlu mendapat atensi bersama. Kenaikan itu tidak hanya terjadi di skala nasional, tapi juga regional. Termasuk di wilayah Gresik.

’’Belakangan ini semua rumah sakit rujukan Covid-19 hampir penuh. Termasuk rumah sakit lapangan atau pondok rehabilitasi di Stadion Gelora Joko Samudro yang diperuntukkan pasien tanpa gejala dan pasien Covid-19 yang terbilang ringan,” katanya.

Dari 16 rumah sakit rujukan Covid-19 di Gresik dengan kapasitas 500 tempat tidur (bed), saat ini yang sudah terisi sebanyak 400 bed. Sementara itu, 100 bed sisanya disiapkan untuk isolasi khusus seperti pasien anak, bedah, dan melahirkan.

Di Pondok Rehabilitasi Gejos, misalnya, kemarin pagi ada sekitar 80 pasien yang masih menjalani isolasi. Kabarnya, sebagian di antara mereka adalah tenaga kesehatan (nakes) puskesmas.

Bagaimana kondisi di RSUD Ibnu Sina? Di rumah sakit milik pemkab itu, ruang isolasi juga sudah penuh. Bahkan, banyak pasien yang harus menunggu di IGD lantaran lima ruang isolasi telah terisi. Data hingga kemarin pukul 09.00, tercatat ada 12 pasien yang masih ngendon di IGD. Padahal, sebetulnya kapasitas bed hanya untuk tujuh pasien.(jp/zi)