Gus Miftah: Masa Dalam Tubuhnya Ada Darah Nabi Menghina Orang Lain

131 dibaca

Sebutan habib atau habaib (jamak) saat ini menjadi pembicaraan di tengah masyarakat. Seperti di berbagai platform media sosial, kata habib menjadi topik pembahasan utama, bahkan akhir-akhir ini seringkali masuk dalam deretan trending topic di Twitter.

Bahkan, dai Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah ikut angkat bicara mengenai panggilan habib ini. Dalam siaran langsung melalui akun instagram pribadinya @gusmiftah baru-baru ini, dirinya menegaskan bahwa sapaan habaib adalah gelar sakral dan suci.

Gus Miftah menyebut, tidak ada satu pun di antara kaum muslim boleh menghina para habaib. Sebab, kata Gus Miftah, di dalam diri seorang habaib mengalir darah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Namun, dia juga menegaskan bahwa seorang habaib juga tak pantas melakukan hal serupa, menghina orang lain.

“Gus boleh gak kita menghina habaib? Tidak boleh! Kenapa? Karena dalam tubuh habaib ada darahnya Nabi,” ujar Gus Miftah saat live di akun instagramnya dikutip pada Jumat (20/11/2020).

Gus Miftah juga berpesan, seorang alim ulama yang mendapat gelar habib sebaiknya juga tidak boleh menghina orang lain.

“Lalu bolehkah habaib menghina orang lain? Tidak boleh, masa di dalam tubuhnya ada darah Nabi kok menghina orang lain? Kan gak pantes. Terus siapa orang yang boleh kita hinakan? Tidak ada satu pun orang yang boleh kita hinakan,” pungkasnya.(zi/**)

#Gus Miftah