Rumah Bung Karno Diserahkan ke Negara

188 dibaca

Rumah tempat kelahiran Proklamator RI, Soekarno di Jl. Peneleh Gang Pandean IV, Nomor 40, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, diserahkan kepada Pemerintah Kota Surabaya, Senin (17/8) mendapat apresiasi. Penyerahan yang dilakukan ahli waris itu bertepatan dengan HUT ke-75 RI diterima langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

“Langkah ini tidak hanya untuk sejarah Surabaya, tapi untuk sejarah negeri ini, bahkan sejarah dunia karena Bung Karno juga merupakan pemimpin berpengaruh dunia,” kata Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono dalam keterangan yang diterima, Selasa (18/8).

Adi menambahkan, di rumah tersebut, Bung Karno dilahirkan pada 6 Juni 1901, saat fajar menyingsing, sehingga beliau disebut sebagai Putra Sang Fajar.

“Jadi nilai sejarah rumah di Gang Pandean itu luar biasa, karena dari sanalah lahir pemimpin besar republik ini,” imbuhnya.

Ketua DPC PDIP Surabaya ini mengatakan, penyerahan rumah kelahiran Bung Karno itu menegaskan identitas Surabaya sebagai “dapur nasionalisme”, sebagaimana sebutan yang disematkan Bung Karno terhadap kota ini.

“Di kota inilah, Bung Karno dilahirkan dan dididik dalam dinamika pemikiran serta aksi-aksi progresif memerdekakan Republik. Di kota inilah, nasionalisme Indonesia merdeka berkembang lebih pesat dibanding daerah lain yang masih berdasarkan politik identitas geografis saat itu,” ujar Adi.

Adi menambahkan, DPRD Surabaya juga mendukung langkah Risma untuk menjadikan kawasan Peneleh sebagai sentra wisata edukasi nasionalisme. Di sana, selain ada rumah kelahiran Bung Karno, juga terdapat rumah HOS Tjokroaminoto tempat Bung Karno dan banyak tokoh pergerakan kemerdekaan ditempa pemikirannya.

Di sekitar kawasan tersebut juga Langgar Dukur Kayu di Kampung Lawang Seketeng, Makam Mbah Pitono, dan beberapa tempat bersejarah lainnya.

“Kami mendukung yang dilakukan Bu Risma untuk mengembangkan wisata edukasi kebangsaan atau nasionalisme di kawasan tersebut. Ini sangat penting bagi generasi muda untuk mengetahui perjalanan hidup Bung Karno. Mengkhidmati nilai-nilai kejuangan dan ajaran-ajaran Bung Karno yang mempunyai rasa cinta luar biasa terhadap Indonesia,” papar Adi. (jpnn/zi)