Dijuluki sebagai Pohon Kehidupan

431 dibaca

Karomah Wali Kutup KH. Moh. Hasan Sepuh Genggong, Probolinggo, Jawa Timur (1)

Sosok kiai linuwih ini cukup terkenal di Jawa Timur dan seantero Nusantara. Bahkan beliau mendapat julukan “Wali Kutup”. Mengapa dapat predikat demikian? Waliullah itu KH. Moh. Hasan Sepuh Genggong, tepatnya di Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur. Apa saja karomah yang dimilikinya?

KH. MOH. HASAN SEPUH selain sebagai pendiri awal Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, beliau termasuk salah satu waliullah yang memiliki karomah luar biasa.

Syekh Hasan Genggong atau lebih dikenal Kiai Hasan Genggong nama lengkapnya al-Arifbillah asy-Syaikh Haji al-Syarif Muhammad Hasan bin Syamsuddin bin Qoyiduddin Al Qodiri Al Hasani Quddasallahu Sirruhu.

KH. Hasan Sepuh, lahir di Sentong, Krejengan, Probolinggo, Jawa Timur, 27 Rajab 1259 Hijriyah/23 Agustus 1840 Masehi – beliau wafat di Genggong, 11 Syawal 1374 H/1 Juni 1955 M) adalah seorang guru sufi yang terkenal sebagai salah satu Mursyid Thoriqoh Naqsyabandiyah.

KH. Hasan Sepuh, salah satu mursyid dari tatanan Naqsyabandi dan pendiri Tharekat Naqsyabandiyah Ali Ba ‘Alawiyah adalah cabang dari Tharekat Naqsyabandiyah yaitu perpaduan dari dua tharekat besar, penyatuan dua sanad tharekat, yaitu Thariqah Naqsyabandiyah dan Thariqah Ali Ba ‘Alawiyah, beliau juga terkenal sebagai salah satu “Wali Qutb” di Indonesia.

Tidak hanya itu saja, beliau merupakan para waliullah dan seorang wali dari para ulama. Kiai Hasan Sepuh juga unik dalam dua jenis pengetahuan, yaitu pengetahuan internal dan eksternal. Berkahnya menembus seluruh ummat di masanya.

Dari keinginan belajarnya yang tinggi, beliau menyebabkan ilmu-ilmu gaib dan rahasia menjadi tampak. Beliau adalah puncaknya Matahari Pengetahuan Eksternal dan Internal di zamannya. Kiai Hasan Sepuh bergelar Al-Arifbillah dengan salah satu tanda keajaibannya adalah karomah yang mahsyur, hatinya ke maqam ulama dari para ulama.

Bagaikan sekuntum mawar dalam hal karakter dan atribut Rasulullah, mencapai maqam yang tertinggi dari Pohon Lote terjauh atau Sidrat al-Muntahā, yang disebut sebagai “Pohon Kehidupan”, penunjuk jalan menuju Singgasana Utama.

KH. Moh. Hasan Sepuh merupakan guru besar dalam thariqat, pendiri haqiqat (Realitas), dan pembimbing bagi khaliqa (Ciptaan). Beliau diakui sebagai guru besar para wali di zamannya, yang menyandangkan ucapan, “Wali dari guru besar adalah guru besar bagi para wali.”

Para ulama yang menguasai hikmah spiritual banyak yang menggali dari ladang ilmunya, adalah seorang ulama Indonesia yang terkenal. Beliau adalah Kholifah kedua Pesantren Zainul Hasan Genggong dan intelektual yang produktif menulis kitab, yang meliputi bidang fiqih, tauhid, tasawuf, tafsir, dan hadist.

Salah satu karyanya adalah kitab Nadham Safinatun Najah. Beliau berasal dari keluarga Alawiyyin dari marga Al Qodiri Al Hasani yang merupakan keturunan dari Sultanul Awliya al-Quthub al-Kabir Syekh Abi Muhammad Muhyidin Abdul Qadir al-Jailani, keturunan Hasan bin Ali, beliau menerima sebagian besar pendidikan sufi awal dari gurunya, Syekh Jazuli. Beliau dilatih dalam semua perintah tasawuf dan diberi izin untuk memulai dan melatih pengikut dalam Tharekat Naqshabandi.
(zubairi indro/berbagai sumber)